Dark/Light Mode

Perkuat Border Area & Terapkan Strategi Mobile Positioning Data

Kemenpar Terus Dongkrak Pariwisata Perbatasan

Sabtu, 2 Februari 2019 11:59 WIB
Potret udara keindahan Kota Wini, wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan Timor Leste. (Foto: Humas Kemenpar)
Potret udara keindahan Kota Wini, wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan Timor Leste. (Foto: Humas Kemenpar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman) di perbatasan masuk ke Indonesia di tahun 2019. Target tersebut naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun 2018, pariwisata perbatasan diperkirakan dapat menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman. Karena itu, tahun 2009, harus naik menjadi 20 persen atau sekitar 4 juta dari total 20 juta target wisman. Kita butuh kerja sama dan bergandengan tangan,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani Mustafa saat Rapat Koordinasi Crossborder Atambua di Hotel Matahari, Atambua, Kamis (31/1).

Rizki menambahkan, Kemenpar akan terus mendorong potensi pariwisata perbatasan atau cross border. Implementasinya melalui program Joint Promotion. Misalnya dengan penyedia transportasi (ferry dan bus), event crossborder, hot deals, destinasi digital, dan mobile positioning data (MPD).

“Salah satu potensi wisata yang terus digarap oleh Kemenpar adalah crossborder. Karena, jenis wisata ini memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan. Selain itu, wisata perbatasan menjadi jawaban ketika wisatawan menemui kesulitan dalam melakukan kegiatan wisata. Khususnya yang berada di dalam wilayah Indonesia,” paparnya.

Baca juga : Menristekdikti Ingin Ekspor Robot

Menggarap pasar wisman perbatasan sangat realistis. Apalagi, Indonesia memiliki banyak daerah yang merupakan pintu masuk wisman dari negara tetangga. Baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, maupun Timor Leste.

"Selain itu, wisman dari negara tetangga memiliki kedekatan (proximity) secara geografis. Dengan kedekatan ini  wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi kita. Belum lagi kedekatan kultural dan emosional. Ini peluang yang bisa kita maksimalkan," ungkap Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, border tourism memiliki peranan penting untuk pariwisata Indonesia. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, Arief ingin lebih agresif lagi bergerak di border tourism. Apalagi, saat ini, aksesibilitas dan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia makin bagus.

Pemerintahan Presiden Jokowi sangat mendorong hal tersebut. Ini menjadi keuntungan dalam menggerakkan wisman di perbatasan.

Baca juga : Kemendagri Jamin Stok Blanko KTP Elektronik Aman

Arief menilai, tourism mirip bisnis transportasi dan telekomunikasi. Membutuhkan kedekatan atau proximity. Baik kedekatan budaya (culture), maupun kedekatan jarak. Hal tersebut berhasil dijalankan di Eropa. Karena itu, memperkuat border area adalah salah satu solusi bagi pencapaian target Kemenpar.

"Salah satunya, menciptakan kantung-kantung destinasi baru yang digerakkan melalui event. Untuk itulah Rakornas ini menjadi sangat penting," ujar Arief.

Mobile positioning data juga menjadi strategi Kemenpar menarik wisman perbatasan. Seperti diketahui, sejak akhir 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Kemenpar sepakat menerapkan Metodologi MPD, untuk menghitung statistika data kunjungan wisatawan, terutama di kawasan perbatasan.

Kalau dulu hanya 19 daerah, sekarang sudah 25 daerah. Kemenpar memulai sejak Desember 2017, dan menggunakan formula baru pada Januari 2018. “Ada banyak kelebihan dalam penghitungan menggunakan teknologi MPD ini, dibandingkan dengan cara manual. Caranya menggunakan sinyal. Semua sinyal dari HP bisa ditangkap oleh BTS atau antena. Baik ketika mereka tidak sedang dipakai berbicara, maupun pengiriman data teks atau gambar,” terang Arief.

Baca juga : Menteri Susi Buru Pembalak Liar Di Sulsel

Waktu menghitung juga terpantau terus selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 52 minggu setahun. Bisa mendeteksi pengunjung, di luar yang tercatat oleh Imigrasi. "Bisa melihat visitor. Berapa lama tinggal, berapa kali datang sepanjang tahun, dan darimana negara asalnya,” jelas Arief. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.