Dark/Light Mode

4 Hari Lagi, RS Karantina Pasien Covid Di Riau Selesai Dibangun

Rabu, 25 Maret 2020 16:20 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Idham Aziz ke lokasi pembangunan fasilitas observasi, penampungan atau karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, Rabu (25/03).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Idham Aziz ke lokasi pembangunan fasilitas observasi, penampungan atau karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, Rabu (25/03).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi penampungan, atau karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. 

Pembagunan fasilitas tersebut, sesuai perintah Presiden Jokowi, dengan target selesai akhir Maret 2020.

"Secara keseluruhan progres konstruksi sudah 78%. Optimis selesai pada 28 Maret 2020. Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua. Tenaga kerja di lapangan berjumlah 1600 orang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Idham Aziz ke lokasi pembangunan fasilitas observasi, penampungan atau karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, Rabu (25/03). 

Baca juga : Daripada Rapid Test, Sebaiknya DPR Bahas Aturan Agar Pasien Covid-19 Dapat Dibiayai BPJS

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut, yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar. 

"Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter, perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Basuki. 

Pria jebolan UGM ini minta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan, yakni 28 Maret 2020. Namun dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah COVID-19, terutama dalam menjaga kebersihan dan jarak aman dalam berkomununikasi.

Baca juga : LBM PBNU: Kalau Darurat, Jenazah Pasien Covid-19 Tak Perlu Dimandikan

RS tersebut, memiliki kapasitas tampung sebanyak 1.000 tempat tidur untuk Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi terhadap Penyakit yang disebabkan Virus Corona/COVID-19. Pada Tahap I dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur dan tahap II sebanyak 640 tempat tidur.

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam), meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house. 

Untuk progres konstruksi mess perawat saat ini sudah sekitar 80%, petugas 80%, dan dokter 80%. 

Baca juga : Hari Ini, 40 Ribu APD Untuk Petugas Medis Siap Didistribusikan

Selanjutnya, untuk gedung sterilisasi saat ini progres konstruksinya sudah 97%, gedung farmasi 97%, gedung gizi 97%, gedung laundry 97%, gudang 97%, dan power house 97%. 

Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas. Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak 4 modul untuk ruang observasi berkapasitas 5 tempat tidur. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.