Dark/Light Mode

Masih Uji Ketahanan, RI Butuh 1,668 Ventilator Covid

Minggu, 3 Mei 2020 21:19 WIB
Ilustrasi uji coba ventilator lokal untuk penanganan covid-19
Ilustrasi uji coba ventilator lokal untuk penanganan covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus memenuhi kebutuhan ventilator dalam penanganan pasien corona. Saat ini,  sebagian ventilator karya anak bangsa masih uji ketahanan sebagai tahap akhir sebelum digunakan untuk penanganan corona.

"Saat ini, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian kesehatan (BPFK) masih melakukan uji ketahanan," kata Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Minggu, (3/05).

Setelah melalui uji ketahanan, kata dia, ventilator tersebut akan diuji secara klinis dengan perkiraan memakan waktu selama sepekan.

Baca juga : Basarah: Waspadai Gangguan Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19

"Diharapkan pertengahan Mei, kita sudah bisa melihat ventilator produksi Indonesia yang diproduksi oleh mitra industri," katanya.

Untuk memproduksi ventilator tersebut, Kemenristek bekerja sama dengan beberapa BUMN dan swasta.

Saat ini, empat prototipe ventilator sudah melalui proses pengujian BPFK dan sedang diuji secara klinis adalah prototipe yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta dari salah satu perusahaan swasta, PT. Dharma.

Baca juga : Pegadaian Berikan Ventilator dan Makanan Gratis

Menristek berharap, ke depan produksi ventilator dapat memenuhi kebutuhan dalam perang melawan Covid-19.

Berdasarkan diskusinya dengan Kemenkes, dibutuhkan sekitar 1.000 ventilator jenis Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), dan sekitar 668 ventilator jenis Ambu Bag.

"Nah, yang jenis Ambu Bag yang dibuat BPPT bisa dipakai untuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Jadi sangat membantu pasien yang kebetulan sedang berada dalam kondisi emergency," katanya.

Baca juga : PM Johnson Masih Nginep di ICU, Kondisi Stabil Tanpa Ventilator

Sebagian dari ventilator lainnya, kata dia, dapat digunakan untuk pasien yang berada di ruang operasi sehingga penanganan pasien Covid-19 diharapkan dapat semakin optimal.

"Ke depan kita akan mengembangkan juga ventilator yang nantinya bisa dipakai di Intensive Care Unit (ICU), yang tentunya butuh waktu beberapa bulan untuk kembangkan. Insyaallah satu akan bisa memproduksi ventilator untuk ICU yang dibuat di Indonesia," kata Bambang. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.