Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kurangi Tidur Untuk Pulihkan Ekonomi
Airlangga: Libur Gak Libur, Tetep Gaspol!
Kamis, 18 Juni 2020 06:02 WIB
Sebelumnya
Airlangga juga mengatakan, pemerintah menyiapan stimulus Rp 203,9 triliun untuk pelaku usaha. Termasuk pembebasan berbagai perpajakan Rp 120 triliun. Khusus untuk UMKM, baik itu subsidi bunga, fiskal, penjaminan itu Rp 123 triliun.
“UMKM ini memang menjadi perhatian pemerintah untuk mata anggaran di 2020 ini,” imbuh Airlangga.
Lalu bagaimana dengan ketahanan pangan? Untuk pangan, menurut Airlangga, yang paling penting adalah ketersediaannya. Salah satu dari 11 komoditas yang penting saat ini adalah ketersediaan beras.
Baca juga : MPR Ingin Pemulihan Ekonomi Tancap Gas
“Pemerintah melihat antara Mei-Juli sedang panen raya. Kemudian kami sedang mempercepat agar di masa tanam berikutnya itu bisa berjalan karena masalah cuaca itu sangat berpengaruh,” ujarnya.
Sementara, untuk komoditas lain diakui Airlangga, itu tergantung kebijakan impor meskipun biasanya hanya gula dan daging. namun yang terjadi sebelumnya terdapat penurunan demand yang masih relatif aman. Memang yang menjadi persoalan selalu terkait dengan bawang merah fluktuasi harga.
Karena daerah produksi dan daerah konsumen itu berbeda. apalagi ada kebijakan PSBB sehingga transportasi relatif menjadi persoalan serta menjadi mahal. “Supir truk yang bergerak itu berpindah-pindah kota, dan pada saat kembali terkena pengeluaran lebih alias cost-nya menjadi lebih tinggi demikian pula untuk kapal,” nilai Airlangga.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Inggris Mau Longgarkan Aturan Social Distancing
Meski begitu, memasuki bulan Ramadhan lalu pemerintah mendorong BUMN serta instansi lain menekan persoalan tersebut. Caranya pemerintah membuat kebijakan tambahan yang sedang dikaji agar PPN untuk pangan produk primer diturunkan dari 10 persen ke 2 persen.
"Harapannya nilai tukar petani bisa meningkat,” tambahnya.
Selain itu, saat ini pemerintah juga memberikan bantuan sosial kepada petani dan nelayan yang besarnya Rp 600.000 per 3 bulan dan berikutnya Rp 300.000. sehingga ada insentif bagi petani untuk kembali menanam. “Lumbung beras harus kita siapkan karena kalau tidak, negara lain pun mungkin sulit untuk share dalam situasi seperti ini,” ujarnya.
Baca juga : Pemulihan Ekonomi Kita Butuh Waktu Lima Tahun
Terkait permintaan Presiden Jokowi agar penegak hukum mengawasi anggaran penanganan corona, menurut dia, tidak ada yang tidak takut kalau digigit penegak hukum. Jadi itu tentu sangat berpengaruh dan dalam setiap pengembangan program bantuan sosial.
“Pemerintah melibatkan Kejaksaan agung, BPK, BPK dan BPKP untuk mengawal program,” tukasnya.
Airlangga memastikan komitmen pemerintah terus bekerja yang terbaik di tengah pandemi ini. “Mau hari libur ke, mau apa ke, jadi tidak boleh terganti. Saturday, Sunday, holiday, tetap bekerja memerangi pandemik ini,” katanya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya