Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pulihkan Ekonomi, Inggris Mau Longgarkan Aturan Social Distancing
Minggu, 14 Juni 2020 18:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris akan segera meninjau ulang aturan social distancing di Negeri Ratu Elizabeth, yang menerapkan jarak aman 2 meter sebagai protokol pencegahan Covid-19. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan, keputusan tersebut didasari upaya untuk memulihkan kondisi perekonomian negara tersebut, yang terkontraksi 25 persen akibat pandemi Covid-19.
"Kemajuan dalam mengatasi Covid-19 dapat diartikan bahwa Inggris mampu mengambil pandangan baru dalam protokol pencegahan pandemi tersebut. Banyak pengusaha mengeluh kesulitan menjalankan bisnisnya seperti sediakala," ujar Sunak kepada Stasiun TV Sky News, seperti dikutip Reuters, Minggu (14/6
Baca juga : Pulihkan Citarum, Ini Cara KLHK Kelola Sampah Di Purwakarta
"Perdana Menteri telah melakukan tinjauan komprehensif terhadap aturan jarak 2 meter. Bersama para ilmuwan, ahli ekonomi, dan pihak lain yang terkait. Dalam hal ini, kami tidak akan mempertaruhkan faktor keselamatan," imbuhnya.
Dengan pengurangan jarak aman ini, setiap orang di Inggris harus berupaya menurunkan risiko penyebaran Covid-19. Bila ketentuan tersebut jadi diberlakukan, tiga perempat klub malam dipastikan dapat beroperasi kembali. Sementara dalam aturan jarak aman 2 meter, jumlah klub malam yang beroperasi hanya sepertiga.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Stimulus Bagi Pelaku Usaha Rp 1,85 T
Selama periode lockdown Maret-April, perekonomian Inggris mengalami pelemahan sebanyak 25 persen."Kami tahu, pelemahan itu akan terjadi. Dan saat ini, angka-angka itu telah memperlihatkan fakta," ungkap Sunak.
"Guncangan ekonomi akibat lockdown ini, hanya sementara. Pekan ini, kami akan membuka kembali sektor ritel sebagai langkah awal pemulihan ekonomi, yang kemudian diikuti oleh sektor perhotelan," pungkasnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya