Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Yasonna Yakin Target Kinerja Tercapai

Senin, 29 Juni 2020 16:41 WIB
Menkumham,  Yasonna Laoly,
Menkumham, Yasonna Laoly,

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yakin target kinerja dan penyerapan anggaran bisa tercapai. 

Hal itu ditegaskan Menkumham, Yasonna Laoly saat Rapat Koordinasi Pengendalian Capaian Kinerja Kemenkumham, di Gedung Kemenkumham, Jakarta, kemarin. 

Meski di masa pandemi, Yasonna tetap optimis bisa memenuhi target kinerja dan penyerapan anggaran. "Kita berupaya keras mencapai target tersebut," kata Yasonna, kepada RMCO.id, Senin (29/06).

Ia mengakui, saat ini Kemenkumham fokus mempersiapkan new normal dan menjalankan perintah Presiden Jokowi untuk mempercepat pembelanjaan anggaran kementerian sebagai bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. 

"Segerakan belanjakan anggaran masing-masing, khususnya belanja modal. Hal ini bisa mendorong program padat karya di sektor konstruksi dan mempercepat proses pemulihan ekonomi di masa pandemi. Namun, tetap perhatikan aspek akuntabilitas, ketersediaan waktu, serta sumber daya yang kita miliki," tegasnya. 

Baca juga : Pentingnya Kelembagaan BPIP Bukan Tafsir Pancasila

Yasonna menekankan aspek akuntabilitas dan transparansi terkait pembelanjaan anggaran di kementeriannya. 

Menurutnya, hal ini demi mencegah penyimpangan penggunaan uang negara demi bisa dipertanggung jawabkan hingga sekecil-kecilnya.

"Memang terasa miris bila dalam kondisi tidak normal, seperti pandemi sekarang ini masih saja ada yang berpikiran tidak-tidak. Padahal, di saat seperti sekarang semestinya kita semua bersatu-padu merapatkan barisan demi keselamatan bangsa dan anak cucu kita," jelasnya. 

Bahkan, Yasonna mengingatkan, perilaku korupsi disaat bencana akan mendapat hukuman mati. 

"Jangan lupa, satu-satunya tindak pidana korupsi yang diancam pidana mati adalah melakukan korupsi dana bencana dan dalam keadaan ekonomi parah," tegasnya. 

Baca juga : Kemenperin Minta IKM Gula Palma Terapkan Industri 4.0

Politikus dari partai PDI Perjuangan ini juga menginstruksikan jajarannya untuk berinovasi dan menciptakan siasat untuk bisa mengatasi hambatan serta tantangan yang dihadapi di masa pandemi.

"Saat ini, kita mulai beraktivitas kerja dalam tatanan new normal yang harus dilaksanakan dalam terus melanjutkan karya dan kinerja bagi bangsa dan negara. Sebagai manusia, kita tidak boleh berhenti bersiasat dan menciptakan inovasi mengatasi tantangan maupun hambatan yang ada sekarang. Dampak paling berat tentu layanan publik Kemenkumham akan mandek dan ekonomi nasional bisa terancam," tegasnya. 

Yasonna, juga mengingatkan jajarannya untuk melakukan kerja-kerja extra ordinary dalam kondisi pandemi ini. 

Ia menyebut, bahwa gaya bekerja seperti sebelumnya tidak cocok lagi di masa seperti sekarang. 

"Selain itu, segera wujudkan kebijakan Presiden tentang satu data. Pastikan seluruh perangkat dan piranti telah tersertifikasi melalui mekanisme pengadaan yang akuntabel dan transparan. Pastikan pengadaan sarana dan prasarana ini adalah demi kebutuhan organisasi dan bukan karena didikte oleh vendor. Ini adalah uang negara dan demi kepentingan negara," tambahnya lagi.

Baca juga : Mentan SYL Berkomitmen Jaga Target Produksi

Yasonna juga mengingatkan jajarannya untuk tak ragu melakukan jemput bola dalam memberikan pelayanan publik. Salah satu inovasi yang disinggung Yasonna tak lain layanan Lockvid 20 alias sistem Loket Virtual yang diluncurkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada medio Mei lalu.

"Lakukan kerja sama dengan stakeholders, cari terobosan dan inovasi. Berikan pelayanan kepada publik secara cepat dan tepat sasaran. Semua jajaran Kemenkumham harus berlomba-lomba melakukannya," ujarnya.

"DJKI misalnya sudah melakukan lewat Lockvid yang berhasil menaikkan perolehan pendapatan negara bukan pajak, juga mendorong stakeholder mendaftarkan hak kekayaan intelektual, dan pendaftaran merek untuk UMKM," ucapnya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.