Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urus Haji Dan Pesantren Di Saat Corona

Menag: Saya Orangnya Slow, Sabar

Sabtu, 4 Juli 2020 04:26 WIB
Menteri Agama (Menag) Jenderal (Purn) Fachrul Razi. (Foto: Sophan Wahyudi/Rakyat Merdeka)
Menteri Agama (Menag) Jenderal (Purn) Fachrul Razi. (Foto: Sophan Wahyudi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dengan latar belakangnya sebagai seorang pensiunan tentara, membuat banyak orang menilai Menteri Agama, Fachrul Razi, galak. Penilaian itu salah besar. Eks Wakil Panglima TNI ini ternyata orangnya kalem. "Dari lahir saya agak slow, baik. Baik, kata orang. Sabar," ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Fachrul dalam acara RMInsight berjudul “Soal Haji, Idul Adha, & Pembukaan Pesantren Menteri Agama Buka Suara”, kemarin. Acara tersebut dipandu wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara.

Kata Fachrul, kesan galak itu muncul karena dirinya baru beradaptasi dengan jabatan Menag. Apalagi, di kantor barunya itu banyak anak buah yang justru pendidikannya lebih tinggi darinya. Rata-rata bergelar profesor. "Ada joke di sini, begitu dipanggil prof, dipanggil kyai, noleh semua. Kecuali yang nggak noleh Menag saja," cetusnya, berkelakar.

Jebolan Akademi Militer tahun 1970 ini menyebut semua tugas, pasti punya ciri khasnya masing-masing. Namun yang perlu digarisbawahi, baik di militer maupun di Kemenag, membuat wawasannya tambah luas. "Tadinya situasinya begini, sekarang situasinya begini. Ya senanglah, menikmati. Mudah-mudahan bisa berbuat banyak untuk bangsa," harapnya sambil bilang, amin.

Baca juga : 61 Juta Orang Tidur Kelaparan

Fachrul memandang apapun tugas seseorang, yang dibutuhkan itu lebih kepada kemampuan manajerial. Terlebih, SDM di Kemenag memiliki kemampuan di atas rata-rata. Tinggal diatur sedemikian rupa agar kinerja kementerian ini semakin baik. 

Dalam acara ini, ada tiga poin yang dijelaskan Menag. Pertama, soal Ibadah Haji. Dia paham betul bagaimana kekecewaan calon jamaah. Tapi, mau diapain lagi. Pandemi yang membuat mereka batal ke Tanah Suci. Pasca Arab Saudi mengumumkan akan menggelar Ibadah Haji terbatas untuk warganya dan warga ekspatriat yang ada di Saudi, Kemenag langsung merespon. Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi, pun langsung mendatangi kantor Menag.

Fachrul menanyakan nasib WNI yang ada di Saudi, apakah boleh melaksanakan Haji. Sebab, jika tidak ada pandemi, calon jamaah asal Indonesia sudah berangkat sejak 26 Juni. "Pasti dibolehkan pak. Tapi nanti kami kasih kuota juga. Mungkin kalo dari kedutaan sekian. Tapi dia belum pastikan," tuturnya, mencontohkan jawaban Dubes Saudi.

Mantan sekjen Departemen Pertahanan itu lantas meminta kuota tambahan tahun depan agar tidak semakin terjadi penumpukan di Indonesia. Namun jawaban Dubes Saudi, cukup diplomatis. Katanya, penentuan kuota haji bukan wewenang negaranya, melainkan tupoksi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Meski belum ada kepastian apakah tahun depan Ibadah Haji sudah dibuka untuk umum.

Baca juga : Sandiaga Uno Dorong Pengembangan Teknopreneur

"Yang hanya bisa kasih sinyal, ya Tuhan. Belum ada kepastian. Saat merespons Saudi pun saya mengatakan begitu. Kita doa bersama mudah-mudahan umrah bisa diadakan lagi, haji full kuota. Buktinya kita semua tahu, peradaban baru ini bisa berlanjut lama," imbuh Menag.

Kedua, soal Idul Adha. Fachrul sudah menerbitkan aturan tentang salat Idul Adha. Isinya: boleh dilakukan jika mendapat restu dari Gugus Tugas maupun Pemda setempat. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Begitu juga soal pelaksanaan qurban. Dianjurkan di tempat terbuka, tidak bertukar alat, dan dagingnya diantarkan ke alamat penerima.

Ketiga, pondok pesantren. Fachrul membagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, pesantren yang tetap beraktivitas selama pandemi corona. Kategori ini dianjurkan untuk diperiksa kesehatannya. "Kalo kurang sehat, segera disisihkan. Kalo sehat, bisa lanjut," cetusnya.

Kedua, sebagian santri maupun ustadnya dipulangkan, dan dalam waktu dekat beraktivitas kembali. Kategori ini disarankan melakukan tes corona sebelum dan sesudah sampai di pesantren. Kemenag menganjurkan, pihak pesantren menyiapkan ruang karantina. Dalam hal ini bisa bekerja sama dengan pemda.

Baca juga : Sembilan Pedagang Kena Corona, Mulai Besok, Pasar Palmerah Libur 3 Hari

Ketiga, tidak ada aktivitas di pesantren selama masih ada pandemi. Dalam kategori ini, Fachrul meminta pihak pesantren memperhatikan santrinya bisa belajar dengan baik di rumah. Hanya saja yang menjadi persoalan, catatan Menkominfo Jhony G Plate ada 11 ribu desa yang belum terjangkau internet. 

Selain tiga hal di atas, pemerintah akan menyalurkan bantuan senilai Rp 2,3 triliun untuk sekitar 28 ribu pesantren. Rencana ini sudah dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Angka ini sudah disetujui, ditambah yang untuk nonmuslim juga sudah disetujui Menkeu Sri Mulyani. Tinggal teknisnya bagaimana. Mungkin pesantren yang santrinya 1.000 dengan yang 10 ribu berbeda pembagiannya," pungkas Menag. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.