Dark/Light Mode

Urus Corona, Malaysia Nyalip Kita

Senin, 8 Juni 2020 06:29 WIB
Polisi Penang, Malaysia melakukan inpeksi kendaraan dalam penerapan Perintah Kawalan Pergerakan di Jawi toll plaza, Nibong Tebal.(Foto The Star/Asia News Network)
Polisi Penang, Malaysia melakukan inpeksi kendaraan dalam penerapan Perintah Kawalan Pergerakan di Jawi toll plaza, Nibong Tebal.(Foto The Star/Asia News Network)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penanganan Covid-19 di Malaysia mengalami kemajuan. Dalam beberapa pekan, jumlah kasus baru corona terus menurun. Kebijakan lockdown yang sudah diterapkan beberapa bulan itu, segera dicabut. Untuk urus corona, Malaysia nyalip kita nih.

Dua hari lagi, pemerintah negeri jiran (tetangga) itu akan membuka kegiatan perekonomiannya setelah berbulan-bulan di-lockdown. Keputusan itu diambil setelah dalam beberapa pekan penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin menjelaskan, penambahan kasus baru corona terus menurun. Per Sabtu (6/6), hanya ada tambahan 19 kasus dalam sehari. Selain itu, tidak ada lagi tambahan kasus kematian.

Sampai saat ini, total kasus positif corona di Malaysia mencapai 8.322 orang. Hampir 80 persen pasien telah sembuh, dan total kematian ada 117 orang.

“Statistik Kementerian Kesehatan menunjukkan rata-rata infeksi di antara warga lokal menurun dan bisa dikendalikan,” kata Muhyiddin.

Penambahan kasus yang muncul di Malaysia belakangan ini juga bukan kasus penularan lokal, melainkan kasus impor dan TKA (tenaga kerja asing) tanpa izin di tempat- tempat penahanan imigrasi.

Baca juga : Gegara Corona, El Real Ngungsi ke Stadion Mini

Muhyiddin berterima kasih ke semua petugas dan masyarakat karena mengikuti aturan sepanjang PKP berlangsung.

Lockdown Malaysia disebut dengan istilah Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) alias (Movement Control Order/MCO). Terkadang juga disebut Perintah Kontrol Perintah Kontrol Gerakan.

Meski begitu, dia tidak ingin jumawa. Menurutnya, keberhasilan ini sebagai hasil dari kerja keras seluruh pihak.

“Kejayaan ini adalah kejayaan anda semua. Anda telah memberikan kerja sama yang baik dengan pihak berwenang dengan mengikuti SOP sepanjang MOC dan MOC bersyarat dilaksanakan,” kata Muhyiddin.

Kata dia, masa transisi akan dilakukan Rabu (10/6). Dengan harapan, pada 31 Agustus aktivitas benar-benar kembali normal. Dua hari lagi, pemerintah Malaysia akan mulai mengendurkan pembatasan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Meski dengan protokol kesehatan yang tepat.

Muyiddin menyebut kegiatan bisnis sudah boleh kembali ke jam operasi normal. “Layanan potong rambut dan salon diizinkan. Pasar terbuka, pasar pagi, pasar malam, pasar tamu, bazaria, medan selera, pusat penjaja, food truck dan gerai makan juga akan diizinkan,” cetusnya.

Baca juga : KPK Soroti Rendahnya Capaian Pajak DKI

Begitu juga perjalanan antar negara bagian, sudah boleh dilakukan. Hanya saja, perbatasan internasional masih ditutup. Warga yang sebelumnya tak bisa pulang kampung pada Idul Fitri, kini boleh mengunjungi sanak keluarga mereka, dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ingat, jika ibu bapak anda adalah warga emas, mereka dalam kategori yang mudah tertular penyakit. Jadi, walau kita senang bisa mengunjungi mereka, tanggung jawab utama kita adalah melindungi mereka,” kata Muhyiddin.

Kendati demikian, masih ada sejumlah aktivitas yang masih dilarang. Seperti di taman, kelab malam, dan olah raga yang melibatkan kontak fisik jarak dekat masih dilarang.

“Saya menyadari pemerintah tidak bisa mengendalikan hidup anda selamanya untuk bisa mengendalikan virus,” imbuh Muhyiddin.

Untuk Idul Adha pada akhir Juli, dia mengizinkan ada perayaan dan ibadah qurban. Namun harus tetap menjalankan protokol sesuai dengan aturan agama Islam. Sementara untuk salat berjamaah dan aktivitas keagamaan di masjid, pihaknya tengah menggodok aturan teknis dan akan diumumkan sebentar lagi.

MCO telah berlangsung sejak 18 Maret, dan sudah 4 kali diperpanjang. MCO awalnya diberlakukan ketika jumlah kasus baru setiap hari mengalami lonjakan tiga digit.

Baca juga : Marcus Rashford, Dukung Keadilan Buat Kulit Hitam

Di bawah MCO, perjalanan domestik dan internasional dilarang, dan orang-orang didorong untuk tinggal di rumah untuk memutus rantai infeksi. Setelah enam minggu tidak aktif secara ekonomi, Malaysia mulai memberlakukan “MCO bersyarat”. Kebijakan ini dimulai 4 Mei dan memungkinkan hampir semua sektor ekonomi dibuka kembali.

Selanjutnya, MCO bersyarat dilonggarkan dari waktu ke waktu. Pusat penitipan anak, salon rambut, salon kecantikan, pasar terbuka dan pasar malam telah diberi lampu hijau untuk dibuka kembali.

Berbeda dengan Indonesia yang sebagian besar wilayahnya masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alih-alih ingin menerapkan The New Normal, penambahan kasus baru terus bertambah. Bahkan Sabtu (6/6) kemarin, justru terjadi rekor baru untuk penambahan kasus sebanyak 933 orang. Sehingga secara keseluruhan, pasien positif tersebar di 421 kabupaten/kota di 34 provinsi.[MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.