Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Banyak Yang Tak Bisa Bertahan Selama Pandemi
Cegah Resesi Sektor Ekonomi Menristek Berdayakan UMKM
Sabtu, 8 Agustus 2020 07:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia berada di ambang resesi. Untuk mencegahnya, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/ BRIN), Bambang Brodjonegoro mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Bambang mengatakan, memberdayakan UMKM merupakan salah satu langkah yang perlu dilakukan menyikapi pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada kuartal II-2020 yang minus hingga 5,32 persen.
Dia yakin, memberdayakan UMKM bisa mengantisipasi terjadinya resesi ekonomi.
“Banyak UMKM yang tidak dapat bertahan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil survei 94.69 persen UMKM alami penurunan penjualan. Yang tetap (penjualan) itu hanya 2,65 persen, yang meningkat 2,65 persen,” ungkap Bambang melalui rilis yang diterima wartawan, kemarin.
Dengan kondisi seperti itu, Bambang menilai, mayoritas UMKM memiliki kerentanan dalam waktu enam bulan ke depan. Jika mereka tidak bisa bangkit, bisa berujung pada peningkatan kemiskinan.
Baca juga : Panggil Semua Konglomerat, Ajak Mereka Berbagi Beban!
Menurutnya, UMKM kini sudah terpapar ekonomi digital. Oleh sebab itu, pengembangan ekonomi digital perlu mendapatkan perhatian karena dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional ke depannya.
Bambang mengatakan, peningkatan daya beli menjadi kunci memulihkan perekonomian. Daya beli atau konsumsi masyarakat merupakan motor penggerak pertumbuhan.
Karena itu, pemerintah terus berkomitmen tetap menjaga daya beli dan permintaan dalam negeri dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
“Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menjaganya melalui pemberian bansos, subsidi, untuk masyarakat miskin dan rentan,” kata Bambang.
Seperti diketahui, akibat pandemi corona, ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II -2020. Berdasarkan pengeluaran, seluruh komponen kompak mengalami pertumbuhan negatif.
Baca juga : Bamsoet Harap UMKM Selamatkan Indonesia dari Resesi Ekonomi
Konsumsi rumah tangga terkontraksi 5,51 persen, investasi tumbuh negatif 8,61 persen, ekspor terkontraksi 11,66 persen, konsumsi pemerintah negatif 6,90 persen, Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) -7,76 persen dan impor -16,96 persen.
Dari kontraksi 5,32 persen, konsumsi rumah tangga mencatat kontraksi terdalam sebesar -2,96 persen, diikuti investasi -2,73 persen, konsumsi pemerintah -0,53 persen, konsumsi LNPRT -0,10 persen, dan lainnya -1 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan, saat ini Indonesia belum alami resesi ekonomi. Menurutnya, perekonomian bisa dikatakan resesi jika laju perekonomian mengalami minus dua kuartal secara berturutturut.
Sementara, Ketua MPR, Bambang Soesatyo meminta pemerintah terus mengantisipasi kemungkinan terjadinya pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal III-2020.
“Kami mendorong pemerintah agar berhati-hati dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran, agar anggaran untuk pemulihan ekonomi dapat tepat sasaran,” kata Bamsoet.
Baca juga : Gubernur BI Sesumbar Resesi Ekonomi Tidak Akan Mampir
Bamsoet meminta agar pemerintah memperbaiki proses birokrasi, penyaluran dan pendataan guna belanja dan serapan anggaran untuk pemulihan ekonomi dapat segera diatasi dan mencegah Indonesia masuk ke dalam jurang resesi.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan menyeimbangkan dan menentukan prioritas antara ketepatan dan kecepatan dalam realisasi anggaran, seperti kecepatan dalam pemberian bansos dan juga ketepatan dalam pembiayaan korporasi. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya