Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani Ikuti Pelatihan Pembuatan Pestisida Alami Online
Selasa, 11 Agustus 2020 12:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai arahannya sangat mendukung pengembangan pertanian ramah lingkungan. Direktorat Jenderal Hortikultura pun merealisasikannya ke dalam program strategis. Salah satunya melalui Gedor Horti, sebuah Gerakan Mendorong Produksi, daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura yang bertujuan meningkatkan kualitas produksi dan daya saing hortikultura.
Misi pertanian ramah lingkungan yang tertuang dalam Gedor Horti menjamin produk yang sehat dan lingkungan yang alami.
“Bahwa pengelolaan budi daya maupun pengendalian OPT harus memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan diri kita sebagai konsumen. Produk yang sehat berasal dari bahan baku yang sehat,” jelas Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangannya, Selasa (11/8)
Baca juga : Takut Covid-19, Rame-rame Petenis Unggulan Mundur dari US Open
Salah satu kegiatan terkait pencapaian Gedor Horti adalah membentuk Klinik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dan memberikan fasilitasi sarana pra sarana Klinik PHT. Salah satu yang mendapat bantuan fasilitasi tersebut adalah Kelompok Tani Sentosa II, Desa Segerang, Kecamatan Mapili, Kabupaten Polman.
Bantuan yang diterima petani terdiri atas kulkas, enkas, drum, kompor gas dan tabung, aerator, sambungan L, selang, glasswall, jerigen, baskom besar, palstik tahan panas, lem tembak dan peluru tembak. Perlengkapan ini digunakan untuk membuat pestisida nabati dan agens hayati.
Sejak mendapatkan sarana prasarana klinik PHT, para petani senantiasa berkumpul di malam hari setelah selesai berkebun untuk mempraktikkan sendiri pembuatan pestisida nabati dan agens hayati seperti Trichoderma sp, Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Paenibacillus, dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Baca juga : Warga Korsel Lebih Percaya Info Pemerintah Daripada Spekulasi
Kepala Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium OPT UPTD BPTPH Sulawesi Barat, Ritje Kombe mengatakan, panduan membuat pestisida dana gens hayati dilakukan via video call oleh petugas POPT. Petugas yang membimbing tentunya yang sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari.
“Awalnya petani mendapat pembinaan langsung dari BPTPH Sulawesi Barat. Dikarenakan terkendala Covid-19, pembinaan selanjutnya dilakukan secara virtual,” kata Ritje.
Ritje menyebutkan pembuatan agens hayati oleh petani memang tidak selalu berjalan lancar. Terkadang mengalami kegagalan dalam proses perbanyakannya. Namun demikian, petani terus mencoba karena telah berkomitmen untuk berhenti menggunakan pestisida kimia.
Baca juga : Jokowi: Pandemi Covid-19 Momentum Percepatan Transformasi Digital
Klinik PHT tersebut merupakan sarana koordinasi dan konsultasi bagi petani dan petugas perlindungan dalam menyelesaikan permasalahan serta memberikan saran-saran dalam upaya antisipasi serangan OPT. Selain sebagai wadah konsultasi, Klinik PHT juga mengadakan pengembangan bahan pengendali OPT ramah lingkungan seperti agens hayati dan pestisida nabati.
Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf mengapresiasi antusiasme petani serta dedikasi petugas BPTPH Provinsi Sulawesi Barat yang tetap bersemangat di masa pandemi Covid-19.
”Petugas sangat berjasa dalam membantu petani menyiapkan bahan pengendali OPT maupun memberikan arahan terkait pembuatan agens hayati. Walaupun tidak bertemu secara langsung, prosesnya dapat berhasil dengan baik. Saya harap petani yang berkumpul tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengikuti arahan jaga jarak,” jelas direktur yang biasa dipanggil Yanti ini. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya