Dark/Light Mode

Kenalin Nih, 7 Sumur Tua Cagar Budaya Kota Bekasi

Jumat, 14 Agustus 2020 17:35 WIB
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto (berdiri dekat sumur)), didampingi sejarawan Bekasi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pemasangan plang nama pada tujuh sumur tua di Kranggan Jatisampurna, Jumat (14/08).
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto (berdiri dekat sumur)), didampingi sejarawan Bekasi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pemasangan plang nama pada tujuh sumur tua di Kranggan Jatisampurna, Jumat (14/08).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, didampingi sejarawan Bekasi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan pemasangan plang nama pada tujuh sumur tua di Kranggan Jatisampurna, Jumat (14/08). Hal ini dilakukan sebagai tanda cagar budaya milik Kota Bekasi.

Titik pertama dilakukan di sumur Selamiring yang berada tepat di area Kraton Selamiring yang juga terdapat area pemakaman Nyi Kentring yang diyakini sebagai nenek dari Prabu Siliwangi. Pemasangan papan nama dirangkaikan dengan penanaman pohon dan pemasangan bendera merah putih di sekitar sumur.

Ketujuh sumur ini ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat Kota Bekasi. Sumur-sumur tersebut diyakini warga sekitar sarat akan sejarah dan budaya yang disakralkan.

Baca juga : Kalidou Koulibaly, Turun Harga Gegara Messi

Menurut Tri, cagar budaya tersebut harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi. Terlebih beberapa sumur tersebut berada di lahan pengembang.

Selain itu, pria yang akrab disapa Mas Tri ini menghimbau masyarakat setempat untuk dapat bersinergi dalam melestarikan cagar budaya tersebut. “Ada nilai budaya yang perlu dilestarikan. Ini membutuhkan perhatian dari pemerintah dan warga setempat dalam melestarikan cagar budaya tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut Tri menyatakan, pelestarian situs bersejarah ini melibatkan kelompok masyarakat atau komunitas pecinta budaya, para generasi muda, yang dapat diaplikasikan dalam bentuk membuat destinasi wisata budaya dan religi pada situs-situs bersejarah.

Baca juga : Kadin: Tingkat Konsumsi dan Daya Beli Harus Dijaga

Untuk itu, pihaknya merasa perlu terus memberikan edukasi dan contoh nyata dalam upaya penyelamatan situs sejarah sebagai cagar budaya. Tri menyebutkan, yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan situs budaya, menanam pohon, dan menjadikan cagar budaya sebagai destinasi wisata budaya. Agar terbangun pusat ekonomi baru diwilayah sekitar destinasi.

Pengembangan destinasi wisata budaya merupakan salah satu upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjaga tapak tilas leluhur dan nilai-nilai budaya yang ada di Kota Bekasi, khususnya di Kecamatan Jatisampurna.

“Ke depan, wilayah ini harus menjadi destinasi wisata budaya, sehingga bisa menopang perekonomian setempat,” tegasnya.

Baca juga : SHN Ajak Umat Hindu Bangun Kota Bekasi

Adapun situs bersejarah tujuh sumur yang menjadi perhatian di Jatisampurna adalah Sumur Bandung, Sumur Ciburial, Sumur Binong, Sumur Batu, Sumur Alet, Sumur Hulu Cai dan Sumur Tengah.

Di antara fakta menarik dari ketujuh sumur tersebut, ungkap Tri, adalah tidak pernah kering meski di saat musim kemarau. Dia berharap, dengan terjaganya sumur-sumur tersebut, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama sebagai sumber air bersih. KAL

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.