Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kepala BP2MI: Negara Tak Boleh Kalah Lawan Sindikat Mafia Pekerja Ilegal
Minggu, 16 Agustus 2020 15:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang dipimpin Benny Rhamdani berkomitmen memberantas sindikat mafia pengiriman pekerja ilegal.
Ia mencatat, pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri mencapai 3,7 orang.
Sementara World Bank mendata jumlah PMI di luar negeri ada 9 juta orang. Artinya, ada selisih angka 5,3 juta PMI. Selisih ini menimbulkan kerugian negara yang cukup besar.
Baca juga : Airlangga: Pilkada Tanpa Mahar Jalan Awal Golkar Menangi Pemilu
Hal ini disayangkan Benny lantaran jumlah remitansi dari 5,3 juta PMI itu tidak masuk ke negara.
"Bayangkan 3,7 juta itu menghasilkan remitansi Rp 156,7 triliun. Bagaimana yang 5,3 juta tadi. Kalau jumlah ini mampu dikanalisasi berangkat secara resmi, maka kurang lebih kita mengalami penambahan Rp 221 triliun," kata Benny saat dialog panel dalam rangka HUT ke-75 RI bertemakan “Memerdekakan PMI Menuju Indonesia Maju" di aula BP2MI, Jakarta, Minggu (16/8).
Politisi Hanura itu tidak ingin kejadian ini terus berulang. Negara tidak boleh kalah dengan sindikat mafia pekerja ilegal.
Baca juga : Kado Kemerdekaan, BP2MI Bebaskan Biaya Pekerja Migran
"Kerugian negara ini lataran negara tidak berani menghadapi sindikat mafia pekerja ilegal," ujarnya.
Benny membeberkan negara tidak bisa mengontrol PMI yang berangkat melalui jalur ilegal karena datanya tidak tedaftar di BP2MI.
Kendati demikian, kata Benny negara tetap hadir untuk menjaga rakyatnya.
Baca juga : Menag Bolehkan Shalat Idul Adha Berjamaah
"Berbagai masalah yang mereka hadapi, negara tetap mengambil alih peran untuk mengadvokasi, mendampingi, membela, bahkan memulangkan," ungkapnya.
Dia meyakini mafia pekerja ilegal ini melibatkan pemilik modal yang digawangi oknum-oknum beratribut kekuasaan. Seperti oknum TNI, Polri, Kemenaker, Imigrasi, bahkan ada di badan yang saat ini dipimpinnya.
"Saya tidak pernah basa basi, harus kita perangi bersama karena mereka pengkhianat republik dan pengkhianat Merah Putih," tegasnya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya