Dark/Light Mode

Pastikan Ketersediaan Vaksin Covid, Indonesia Mantapkan Kerja Sama Internasional

Kamis, 20 Agustus 2020 20:32 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) dalam acara penandatanganan MoU antara Bio Farma dan Sinovac di Sanya, Hainan, China, Kamis (20/8). (Foto: Humas BUMN)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) dalam acara penandatanganan MoU antara Bio Farma dan Sinovac di Sanya, Hainan, China, Kamis (20/8). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan State Councilor dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat China (RRC) Wang Yi di Sanya, Hainan, dan sejumlah perusahaan farmasi China, Kamis (20/8). Dengan agenda penguatan kerja sama di bidang vaksin.

Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan daring bersama Menteri Luar Negeri Wang Yi pada akhir Juli 2020.

Erick Thohir yang juga menjabat Menteri BUMN dan  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, juga diutus Presiden Jokowi untuk menindaklanjuti beberapa kerja sama bilateral. Termasuk, kerja sama di bidang vaksin dan kerja sama ekonomi lainnya dengan China.

Baca juga : Kecerdasan Artifisial, Dasar Inovasi Indonesia di Masa Depan

Sebagai bagian dari peringatan hubungan diplomatik Indonesia-RRT ke-70 tahun, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama di bidang vaksin. Pembicaraan ini sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

"Alhamdulillah, pada hari ini, kami mengadakan pertemuan dan negosiasi. Pembicaraan berlangsung sangat positif. Sinovac bahkan sudah menandatangani kerja sama transfer knowledge dengan Bio Farma," ujar Erick Thohir dalam keterangan persnya, Rabu (19/8).

Erick menjelaskan, penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada November mendatang. Kerja sama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, tetapi juga transfer teknologi dan pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani Sinovac dan Bio Farma.

Baca juga : Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap Saji Bisa Ancam Indonesia Kehilangan Generasi Emas

Dalam kesempatan itu, Indonesia menyampaikan soal pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman dan dengan harga yang terjangkau.

Erick Thohir juga melihat adanya komitmen kuat dari sejumlah industri farmasi China, untuk melakukan kerja sama vaksin dengan Indonesia.

Selain pertemuan dengan Sinovac, Indonesia juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi China lainnya, yaitu CanSino Biologics dan Sinopharm.

Baca juga : Indonesia Diguyur Doa Dari Negara Sahabat

“Kami di Komite memperbesar dan melakukan berbagai daya upaya untuk mengurangi penyebaran virus, sambil terus membangun kemandirian bangsa, lewat pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan. Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar kesehatan pulih, ekonomi bangkit," papar Erick.

Indonesia juga terus terbuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya, untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif di Indonesia.

Kerja sama internasional di bidang vaksin menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, diantaranya melakukan 3T (test, trace, treat), mendorong perubahan perilaku, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin merah putih, dan terapi penyembuhan. Hingga menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi dan vaksinasi massal. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.