Dark/Light Mode

2019, Proyek Double Track Maja - Rangkasbitung Dipatok Selesai

Selasa, 20 November 2018 10:57 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (kiri), meninjau pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja - Stasiun Rangkasbitung. Jalur tersebut rencananya akan dioperasikan pada awal 2019. (Foto: IG @budikaryas)
Menhub Budi Karya Sumadi (kiri), meninjau pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja - Stasiun Rangkasbitung. Jalur tersebut rencananya akan dioperasikan pada awal 2019. (Foto: IG @budikaryas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan proyek pembangunan rel ganda (double track) kereta dari Stasiun Maja hingga Stasiun  Rangkasbitung sepanjang 40 kilometer km di Banten, selesai pada awal 2019. Pembangunan proyek ini sempat molor, dari sebelumnya pernah ditargetkan rampung pada akhir Desember 2017. Untuk memastikan pembangunan selesai tepat  waktu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi yang akrab disapa BKS, meninjau pengerjaan proyek tersebut pada Minggu (18/11). Turut mendampingi, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dan Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti

BKS berharap, pembangunan rel ganda Maja - Rangkasbitung bisa selesai tepat waktu. Karena, infrastruktur tersebut sangat dinantikan masyarakat. “Banyak masyarakat Rangkasbitung maupun Maja, yang ingin mendapatkan layanan kereta dengan lebih baik. Keberadaan rel ganda tentu akan semakin meningkatkan manfaat,” ujar BKS. 

Baca juga : 4 Titik Rusak, Jalan Trans Papua Sudah Tembus 909 KM

Dijelaskan, rel ganda akan menambah kapasitas perjalanan kereta dari Rangkasbitung -­ Tanah Abang ataupun sebaliknya. Dari yang sebelumnya 32 perjalanan, menjadi 64 perjalanan kereta. Otomatis, kapasitas penumpang akan bertambah.  “Penambahan kapasitas naik dua kali lipat. Hal ini tentu sangat membantu kelancaran aktivitas warga,” tutur BKS.

Setali tiga uang dengan BKS, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti juga meyakini keberadaan rel ganda akan meningkatkan layanan ke masyarakat. Apalagi, jalur kereta Rangkasbitung - Tanah Abang tergolong jalur favorit. “Begitu ada penugasan, kereta Rangkasbitung sampai ke Tanah Abang, itu luar biasa antusiasnya. Memang, kita butuh double track ini,” kata Wiwiek.

Baca juga : BIN Ungkap 41 Masjid Terpapar Radikalisme

Terkait hal ini, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, saat ini jangkauan rel KRL Commuterline di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sudah mencapai 120 km. "Selain menambah jangkauan KRL, kami juga terus melakukan pembenahan stasiun," kata Zulfikri. 

Sekadar informasi, pembangunan tersebut merupakan bagian dari proyek besar double track Jakarta hingga Pelabuhan Merak, Banten. Selama ini, Stasiun Maja ­ Stasiun Rangkasbitung hanya memiliki rel tunggal. Kondisi itu membuat  jumlah perjalanan kereta menjadi sangat terbatas. Pengerjaan proyek ini didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan tahun jamak 2017­2018 dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017. Pada 2017, besaran sumber dana dari SBSN berjumlah Rp 165 miliar. Sedangkan pada 2018, besarnya Rp 225,7 miliar. Untuk besaran sumber dana dari APBN pada tahun anggaran 2017, jumlahnya Rp 8,6 miliar. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.