Dark/Light Mode

Kabupaten Landak Kini Punya Sarana KAT

Kamis, 15 November 2018 21:34 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, saat meresmikan sarana KAT di di Lokasi Komunitas Adat Terpencil BolokNg, Dusun Belangiran, Desa Kumpang Tengah, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (15/11).
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, saat meresmikan sarana KAT di di Lokasi Komunitas Adat Terpencil BolokNg, Dusun Belangiran, Desa Kumpang Tengah, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (15/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan Sarana Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Lokasi Komunitas Adat Terpencil Bolokng Dusun Belangiran, Desa Kumpang Tengah, Kec. Sebangki, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (15/11). Pembangunan sarana KAT tersebut merupakan bagian dari Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara persatuan.

"Upaya pembangunan sarana dan prasarana bagi warga KAT ini, diharapkan mampu memperluas akses mereka terhadap pelayanan sosial. Sehingga, dapat mencapai kehidupan yang setara dan sejahtera, sebagaimana warga lainnya," kata Menteri Agus. 

Menteri Agus menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat, yang berdonasi melalui mitra kerja Kementerian Sosial yaitu PT Indomaret, dalam mendukung percepatan program pemberdayaan KAT. 

"Pengumpulan donasi masyarakat oleh Indomaret ini merupakan kontribusi dunia usaha dan masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah, khususnya dalam pemberdayaan KAT. Saya juga mengajak Indomaret dan juga perusahaan-perusahaan lainnya, untuk menggunakan dana CSR perusahaan untuk pembangunan kesejahteraan sosial," papar Agus.

Pemberdayaan KAT, merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial terhadap KAT. Dalam pasal 9 disebutkan, pemberdayaan dilaksanakan dalam bidang permukiman, administrasi kependudukan, kehidupan beragama, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, penyediaan akses kesempatan kerja, penyediaan akses lahan, advokasi dan bantuan hukum, pelayanan sosial dan/atau lingkungan hidup.

Baca juga : Angkatan Laut India-RI Latihan Bareng

Fokus Kemensos dalam pemberdayaan KAT adalah mendorong terbukanya akses pelayanan sosial dasar di lokasi, dengan tetap berpegang pada prinsip utama pemberdayaan, yaitu menempatkan warga KAT sebagai subjek pemberdayaan.  Kebijakan pemberdayaan KAT diarahkan pada peningkatan jangkauan dan kualitas pemberdayaan sosial KAT, penguatan SDM, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. "Kemensos juga mendorong peran pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha untuk turut mendukung upaya pemberdayaan KAT," jelas Menteri Agus.

Lokasi Bolokng Dusun Belangiran mendapatkan program Pemberdayaan KAT pada 2016, berupa pembangunan rumah sederhana (pemukiman sosial) sebanyak 40 unit. Pada 2017, telah diberdayakan 40 KK. Saat ini di Lokasi KAT Bolokng, telah tersedia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), posyandu, dan kunjungan kesehatan rutin setiap bulan. 

Anak-anak bersekolah di SD, SMP, dan SMA yang umumnya berjarak antara 2 hingga 6 km. Mayoritas warga bekerja sebagai petani, pembuat gula aren, dan karyawan lepas perkebunan sawit. Warga mendapat bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk pengembangan usaha batako dan ternak ayam. Sebagian warga juga sudah menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).  

"Mereka sudah memiliki KTP dan Kartu Keluarga. Jadi, data mereka sudah tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ini memudahkan mereka untuk mengakses berbagai program perlindungan sosial seperti PKH dan rastra (beras sejahtera), serta bantuan subsidi," tutur Menteri Agus. 

Untuk diketahui, di setiap lokasi KAT, diberikan pendampingan intensif oleh Pendamping Lokal dan Pendamping Sosial Profesional. Untuk lokasi Bolokng, terdapat satu Pendamping Sosial Profesional KAT 2017 yakni Ria Anggraini dan Kades sekaligus pendamping lokal, Martius.  Pendamping Lokal adalah warga setempat yang dianggap tokoh, dan mampu berkomunikasi dengan warga KAT dan orang luar.

Baca juga : Inilah Santunan Yang Diterima 21 Pegawai Kemenkeu Korban Lion Air JT610

Pendamping Profesional adalah sarjana berpengalaman yang direkrut dari luar, dan ditempatkan di lokasi KAT selama satu tahun. Mereka akan mentransormasikan berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk hidup bersama, termasuk dalam kegiatan praktis bercocok tanam, beternak, dan sebagainya.

Anak-anak yang ditemui di lokasi pemukiman, mengaku senang tinggal di tempat sekarang. Annisa, siswa kelas 5 SDN Sambeh mengatakan, ia dulu tinggal di bukit-bukit di dalam rumah kayu dengan atap dedaunan. Sekarang, mereka tinggal di rumah. Jarak antar rumah berdekatan, sehingga anak-anak bisa bermain bersama teman-teman, bisa bersekolah, dan belajar dengan tenang. "Dulu, saya selalu khawatir dan takut kalau hujan mulai turun. Sebab, sering ada pohon tumbang menimpa rumah warga. Sekarang, saya sudah tidak takut lagi," kata Bayu, siswa kelas 4 SDN I Sambeh yang bercita-cita menjadi pilot ini. 

Dalam kesempatan ini, Menteri Agus juga berdialog dengan warga dan menanyakan apa saja yang menjadi harapan atau masukan kepada pemerintah pusat. Dari hasil dialog tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas warga berharap soal listrik dan menginginkan adanya bantuan sosial lanjutan. [HES]

 

 

Baca juga : Sri Mulyani: Bicara Utang, Rakyat Marah

 


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.