Dark/Light Mode

Dari Jatim, Mentan Syahrul Lepas Ekspor Kubis Ke Taiwan

Jumat, 4 September 2020 10:05 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat menemui para petani kubis penghasil ekspor kubis di Malang, Kamis (3/9)/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat menemui para petani kubis penghasil ekspor kubis di Malang, Kamis (3/9)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian berupa sayuran kubis sebanyak 4 kontainer ke Taiwan. Diketahui, masing-masing kontainer berisikan 25 ton kubis dengan harga mencapai 40 ribu per kilogram.

"Inilah yang kita sebut sebagai akselerasi pertanian. Di mana konsumsi nasional kita mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus punya nilai ekspor dan diminati oleh masyarakat di seluruh dunia," ujar Mentan Syahrul saat melepas ekspor Kubis di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (3/9).

Baca juga : Lagi, Indonesia Ekspor Bawang Putih ke Taiwan

Mentan Syahrul mengatakan, tahun ini permintaan eskpor sayuran Indonesia mencapai kurang lebih 230 kontainer. Bahkan diprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat hingga 300 kontainer.

"Tahun lalu ekspor sayuran dan buah-buahan kita kurang lebih 6 triliun. Kalau begitu, bisnis yang pasti menjanjikan dan mampu menghidupkan rakyat adalah pertanian yang semakin kuat dan semakin akseleratif," terangnya.

Baca juga : Perkuat Tim, Man City Bakal Jor-joran Belanja Pemain

Menurut dia, pelepasan ekspor yang dilakukan ini sesuai dengan perintah dan arahan Presiden Jokowi di mana pemulihan ekonomi menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di seluruh dunia.

"Petunjuk bapak Presiden selalu mau melihat agar akselerasi ekonomi yang real dan bisa memberikan efek pendapat bagi rakyat. Itulah yang perlu didorong," katanya

Baca juga : Menperin Lepas Ekspor 33 Garbarata Buatan Bukaka Ke Thailand

Oleh karena itu, Mentan Syahrul berharap semua elemen bangsa mendorong sektor pertanian untuk terus bekerja dan berproduksi. Selain itu, kualitas pertanian Indonesia juga harus terus ditingkatkan lebih tinggi lagi supaya mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Ekonomi dunia lemah untuk satu atau dua tahun ke depan, tetapi yang tidak pernah melemah adalah pertanian, karena untuk keperluan pangan tidak bisa ditunda. Kalau begitu bisnis pertanian tetap terbuka. Pertanian hanya gagal kalau manajemennya tidak baik," tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.