Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Blusukan Ke Mayora, Menperin Ajak Industri Jaga Protokol Kesehatan

Sabtu, 19 September 2020 08:14 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) didampingi Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim (kanan) mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. Andre Sukendra Atmadja tentang profil produksi PT Mayora Indah Tbk di Tangerang, Banten, Jumat (18/9). (Foto: ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) didampingi Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim (kanan) mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. Andre Sukendra Atmadja tentang profil produksi PT Mayora Indah Tbk di Tangerang, Banten, Jumat (18/9). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri makanan dan minuman merupakan sektor yang sangat potensial untuk terus dipacu di tengah pandemi karena juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Namun, dalam pelaksanaan tetap harus perhatikan protokol kesehatan.

Begitu kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT Mayora Indah Tbk, Tangerang, Banten, Jumat (18/9).

Agus memberikan, apresiasi kepada Mayora Group yang telah disiplin menerapkan aturan protokol kesehatan di lingkungan kerjanya. “Kami menilai upaya preventif yang dilakukan oleh PT Mayora sudah baik. Misalnya, para pekerja diberikan suplemen vitamin secara rutin dan adanya antar jemput untuk pekerja,” tuturnya.

Menurut Agus, umumnya karyawan pabrik yang terpapar virus korona, penyebabnya berasal dari luar lingkungan kerjanya. “Mungkin mereka di luar pabrik tidak memperhatikan protokol kesehatan ketika berkerumun. Karena saya yakin, penyebaran virus di perusahaan sangat minim,” ujarnya.

Baca juga : Perketat Protokol Kesehatan Daerah Yang Gelar Pilkada!

Menurut Agus, dari jumlah kasus positif virus korona di Indonesia saat ini, yang merupakan karyawan pabrik sekitar dua persen. “Kami telah mengimbau kepada pelaku industri agar juga memperhatikan kegiatan para pekerjanya di luar, baik itu sebelum atau sesudah mereka masuk pabrik,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kemenperin bersama pemangku kepentingan terkait aktif berkoordinasi untuk dapat mengawasi penerapan protokol kesehatan di sektor industri. “Jadi, para petugas di lapangan harus tegas untuk menindak bagi yang belum menjalani secara disiplin,” imbuhnya.

Di samping itu, Agus juga menyampaikan, perusahaan yang sudah memegang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) dinilai mampu meningkatkan produktivitasnya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. “Ini terbukti dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang mulai meningkat. Karena IOMKI ini menjaga bagian supply-nya agar tidak terganggu, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” terangnya.

Agus meminta agar pelaku industri di tanah air tetap optimistis menghadapi masa pandemi saat ini, dengan terus produktif dan inovatif. “Sebab, sektor manufaktur, seperti industri makanan dan minuman selama ini menjadi penopang atau motor penggerak bagi perekonomian kita,” tandasnya.

Baca juga : Penjualan Naik, Menperin Pede Industri Mobil Melesat Di Semester II

Contohnya adalah Mayora yang telah membuktikan sebagai pemain utama di kancah global, khususnya untuk sektor industri makanan dan minuman. “Mayora merupakan wajah kebanggaan Indonesia, selain karena PMDN, juga mampu menembus pasar ekspor hingga 30-40 persen dari hasil produknya yang beragam. Banyak produk mereka yang menjadi leader di pasar internasional seperti Kopiko, Torabika dan Danisa,” sebut Menperin.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pelaku usaha dan asosiasi yang menunjukkan peningkatan kinerja industri makanan dan minuman pada bulan Juli. Pertumbuhan industri makanan dan minuman sepanjang tahun ini diproyeksi mencapai 3-4 persen.

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. Andre Sukendra Atmadja, pihaknya merasa tren konsumsi di pasar telah pulih. “Kami sangat optimis untuk kuartal III tahun ini akan tumbuh, karena titik terendah sudah kita lewati di bulan Mei. Pada bulan Juni sudah mengalami recovery. Bahkan, Agustus sudah lebih tinggi dari Juli,” ungkapnya.

Kemenperin mencatat, pada Triwulan I-2020, sektor industri makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 36,4 persen terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9 persen.

Baca juga : MoU dengan BNPB, Menpora Minta Pelaksana Kompetisi Patuhi Protokol Kesehatan

Berikutnya, pada semester I tahun 2020, industri makanan dan minuman memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor pada sektor manufaktur, dengan angka menembus 13,73 miliar dolar AS. Sektor unggulan ini mampu menunjukkan geliatnya menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.