Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng Huawei, BSSN Kembangkan Standar Keamanan Internet of Things

Jumat, 2 Oktober 2020 00:38 WIB
Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiyawan (kanan) dan Founder Womenpedia.co Marsya Gusman menjelaskan pentingnya menjaga keamanan siber di era Internet of Things (IoT) dalam diskusi daring
Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiyawan (kanan) dan Founder Womenpedia.co Marsya Gusman menjelaskan pentingnya menjaga keamanan siber di era Internet of Things (IoT) dalam diskusi daring "BSSN-Huawei Cyber Scout Hunt" dengan tema Cybersecurity for IoT di kantor BSSN, Sawangan, Dépok, Jawa Barat, Kamis (1/10)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah berusaha mengembangkan standar keamanan Internet of Things (IoT).

Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiawan mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama untuk mengembangkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

“Termasuk hari ini, acara bekerja sama dengan Huawei. Teman-teman di Huawei memiliki teknologi. Bagaimana kita bisa belajar dari mereka, karena mereka sudah maju. Kita belajar memanfaatkan teknologi tersebut,” kata Anton di acara talkshow daring BSSN-Huawei Cyber Scout Hunt bertajuk “Cybersecurity for IoT”, Kamis (1/10).

Terkait SDM, Anton mengaku itu sangat prioritas agar teknologi bisa dikuasai dan dikembangkan. 

Menurutnya, BSSN mendorong pengembangan SDM dengan membangun standar kompetensi kerja nasional Indonesia bidang keamanan siber, agar SDM memiliki kemampuan mengembangkan teknologi atau menjadi pelaku utama.

Baca juga : Tangani Covid, BIN Kerahkan Satgas Intelijen Medis

“Kita harus kerja sama dengan siapapun yang punya teknologi untuk menyerap termasuk dengan Huawei. Melakukan training bersama teman-teman akademisi dan mahasiswa,” katanya.

Menurutnya, training harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas. Dengan demikian, adopsi IoT bisa dilakukan dengan hati-hati.

“Kita bisa memitigasi risiko dan bisa mengambil peluang,” ujar dia.

Menurut Anton, BSSN juga melakukan edukasi baik sendiri dan juga bekerja sama dengan komunitas untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait risiko dari pemanfaatan teknologi IoT yang tidak bisa dihindari.

Ia pun memberi contoh dari risiko pemanfaatan IoT dalam CCTV IT. 

Baca juga : Komisi VI Soroti Kelakuan Pengusaha Smelter Asing

Anton menjelaskan, kini CCTV tidak lagi dipasang kemudian ditarik kabel. Sekarang CCTV sudah mobile, bisa ditaruh di mana saja lalu dihubungkan dengan ponsel. 

Kendati begitu, lanjut Anton, jika penggunanya tidak melindungi IT-nya, maka akan memberikan celah kepada orang lain untuk melihat kondisi rumah dan itu sangat berbahaya. 

“Kita juga coba berikan panduan ke masyarakat, supaya bisa menjaga penggunaan teknologi IoT ini dengan baik,” tuturnya.

Apa saja sih kelemahan dari pemanfaatan IoT? Menurut Anton, mengutip sebuah laporan dari Open Web Application Security Project (OWASP), tahun 2018, kelemahan yang paling tinggi dalam pemanfaatan teknologi IoT ini terletak pada sisi penggunanya atau user.

“Kelemahan yang paling tinggi di user itu adalah penggunaan password, password yang lemah,” ujar Anton.

Baca juga : Gandeng Multimoda Trans Indonesia, BGR Logistics Perkuat Ekspansi Jaringan Internasional

Selain kata sandi, ada 9 kelemahan teratas lainnya dari IoT yakni layanan jaringan yang tidak aman, antarmuka ekosistem yang tidak aman, kurangnya mekanisme pembaruan yang aman, penggunaan komponen yang tidak aman atau usang.

Kemudian, perlindungan privasi tidak memadai, transfer dan penyimpanan data tidak aman, kurangnya manajemen perangkat, pengaturan default yang tidak aman dan kurangnya pengerasan fisik.

“Untuk melindunginya bisa dengan memelihara kata sandi, jaga koneksi, kemudian identifikasi terkait serangan,” jelas Anton. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.