Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Jurus Kemenperin Kerek Industri Baja

Senin, 5 Oktober 2020 15:04 WIB
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier. (Foto: ist)
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperkuat industri baja nasional. Apalagi industri ini sangat penting atau sering disebut mothers industry. 

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengungkapkan, hampir seluruh negara di dunia saat ini mengalami pelemahan permintaan terhadap produk baja karena dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah berupaya mencari peluang agar permintaan di sektor industri baja bisa meningkat. 

“Kita lihat di Amerika, ada upaya dari industri bajanya menyurati parlemennya untuk mengeluarkan semacam infrastructure bill yang tujuannya untuk mendorong industri baja agar bergerak,” ujarnya.

Pada saat pandemi, hampir seluruh industri baja ini mengalami slow down dan kemudian banyak dijumpai tenaga kerja yang mungkin dijaga, agar tidak terjadi PHK. “Ini satu upaya yang besar, jadi disrupsi dari supply chain secara global,” ujarnya. 

Baca juga : Ini Jurus Kemenhub Selamatkan Sektor Logistik

Pihaknya telah memacu industri baja di Tanah Air untuk melakukan inovasi agar roda bisnisnya tetap berputar. Inovasi jadi bagian kunci keberlangsungan baja kita. 

“Pemerintah, baik pusat, daerah, BUMN harus mengalokasikan minimal proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional. Itu harus diprioritaskan,” tegasnya.

Lebih lanjut, jurus yang perlu dikeluarkan adalah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk baja dan pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Taufiek menilai, secara teknis, SNI merupakan instrumen yang cukup baik untuk membendung impor khususnya produk hilir.

“Kalau bahan baku saya kira itu kan hanya di pabrik. Kalau konsepnya SNI itu kan beredar di pasar. Itulah yang menjadi fokus. Industri yang paling hilir yang menjadi perhatian kita harus SNI,” ujarnya.

Baca juga : Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur, Kemenperin Perkuat Industri Baja Nasional

Untuk TKDN juga sudah diupayakan sehingga produksi itu punva TKDN di atas 40 persen. Otomotis pemerintah, BUMN, harus membeli produk-produk yang dihasilkan dari dalam negeri. Itu yang menjadi konsentrasi kita,” ujarnya. 

Taufiek menambahkan, negara-negara yang berkonsentrasi di sektor industri baja menggunakan skema stimulus untuk menggairahkan sektor industri bajanya. “Dengan skema stimulus, diharapkan adanya pertumbuhan permintaan baja. Sikap serupa juga dilakukan China. Negara tersebut mengeluarkan bounce sampai sekitar 326 miliar dolar AS,” imbuhnya.

Apabila dilihat dari peta dunia, 52 persen pengguna baja itu di sektor konstruksi dan bangunan. Kemudian, 16 persen di equipment/machining, 12 persen di sektor otomotif, 10 persen di household, dan 3 persen di sektor lainnya seperti alat elektronik. “Ini adalah gambaran besar mengapa infrastruktur menjadi penting untuk didorong dana pemerintah,” kata Taufiek.

Industri baja diprioritaskan karena dinilai sebagai mother of industry, yang produksinya digunakan sebagai bahan baku untuk sektor lainnya. Sehingga, Taufiek menyampaikan, konsep pengembangan industri yang perlu dibangun haruslah fokus pada peningkatan utilisasi industri, minimal tidak jatuh

Baca juga : Ini 4 Jurus Menperin Capai Target Substitusi Impor 35 PersenĀ 

“Jadi kita tumbuhkan sektor industri baja ini karena demand yang selalu ada, sehingga ekonomi tetap bergerak,” ujarnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.