Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Satgas Pastikan Vaksin Aman Buat Masyarakat

Kamis, 8 Oktober 2020 07:18 WIB
Ilustrasi suntik vaksin Covid-19. (Istimewa)
Ilustrasi suntik vaksin Covid-19. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat harus dipastikan aman terlebih dulu. Pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 dapat tersedia pada 2021 dan terjangkau oleh masyarakat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat sudah melalui beberapa tahap uji klinis hingga dinyatakan aman.

Ini berlaku untuk vaksin yang dikembangkan bersama dengan negara lain maupun vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan pemerintah.

“Vaksin yang nantinya masuk ke Indonesia harus dipastikan secara data dan penelitian aman bagi masyarakat. Pengembangan vaksin umumnya butuh waktu dan proses yang cukup panjang,” kata Wiku di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Bawaslu: Pakai Masker Ya!

Menurutnya, tahapan uji klinis dimulai dari penelitian dasar. Selanjutnya, vaksin dibuat dalam jumlah terbatas agar dapat memasuki uji praklinis dan uji klinis tahap 1, 2 dan 3.

Namun, hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang lulus uji klinis tahap 3, sehingga kewaspadaan dan monitoring terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan. Terlebih terkait risiko yang dapat muncul.

“Namun karena ada perbedaan antara hewan percobaan dan manusia, tentu risiko antibody-dependant enhancement (ADE) pada manusia harus diinvestigasi. Inilah pentingnya uji klinis melalui semua fase,” ujarnya.

Jika uji klinis vaksin tersebut sudah lolos fase 3, maka kandidat vaksin bisa didistribusikan, tentu setelah memperoleh persetujuan edar dari lembaga pengawas.

Baca juga : Ini Perang, Satu Menit Lengah, Selesai Sudah...

“Pemerintah berpegang teguh pada data hasil uji dan tidak akan terburu-buru,” jelasnya.

Berdasarkan informasi dari WHO Draft Landscape of Covid-19, kandidat vaksin yang diperbarui dan masuk ke dalam tahap 3 uji klinis sudah mencapai 10 vaksin per 2 Oktober.

Di antaranya vaksin Sinovac dari Wuhan Institute of Biological Product atau Sinopharm, Johnson Pharmaceutical Companies, Kansino Biologic Incorporated atau Beijing Institute of Biotechnology.

Kemudian, Gamalea Research Institute, Beyond Tech atau Fossum Pharmaficer, University of Oxford atau Astrazeneka, Novavac, Moderna atau NIAID dan Beijing Institute of Biological Product atau Sinopharm.

Baca juga : Cakada Yang Keren Edukasi Dan Sosialisasi Hidup Sehat

Sementara, Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dalam Perpres yang diteken Jokowi 5 Oktober itu, pemerintah mengatur soal pengadaan hingga distribusi vaksin Covid19. Proses pengadaan vaksin dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).

Sementara jenis dan jumlah pengadaan vaksin Covid19 ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan (Menkes).

Dalam prosesnya, Bio Farma bekerja sama dengan badan usaha atau lembaga dalam negeri maupun internasional oleh Kementerian Luar Negeri setelah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.