Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Usai Divaksin COVID-19, Gubernur Jabar Ngaku Pegel dan Nyut-nyutan

Jumat, 28 Agustus 2020 21:14 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil saat menjalani pemeriksaan. [Foto: FB]
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil saat menjalani pemeriksaan. [Foto: FB]

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai penyuntikan pertama vaksin dalam rangkaian uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil alias Kang Emil mengaku pegal-pegal.

Hal ini diakuinya, usai disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech, China, di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8). "Setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal. Ada rasa nyut-nyutan selama lima menit," ujarnya.

Penyuntikan vaksin tersebut merupakan yang pertama, karena orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jabar itu nantinya akan kembali disuntik vaksin yang kedua pada 14 hari setelah penyuntikan yang pertama.

Baca juga : Doni Bakal Perkuat Keuangan Digital

Kang Emil menuturkan, hal berbeda dirasakan oleh sejumlah pejabat lainnya yang juga menjadi relawan uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19. Seperti Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi yang juga turut disuntik vaksin tersebut.

"Kalau beliau-beliau mungkin lebih kuat. Karena ternyata tidak merasakan hal yang sama. Kalau yang saya, berlangsung kurang lebih hanya lima menit. Setelah itu semua normal walaupun ada sedikit baal di sebelah kiri," kata dia.

Menurut Kang Emil, dia Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi menjalani banyak prosedur sebelum vaksinasi ini. Mulai pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, rapid test, penyuntikan. Kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit.

Baca juga : Pemerintah Naikkan Pangkatnya dan Beri Tunjangan Rp 330 Juta

Hasilnya, dia dinyatakan reaktif dari hasil rapid test dan akhirnya menjalani prosedur penyuntikan. Kang Emil menyatakan, seluruh perkembangan selanjutnya akan selalu dicatat dan dilaporkan kepada tim penguji vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

"Berikutnya ini yang saya belum bisa prediksi. Namun kami optimis tidak akan masalah. Itu karena laporan selama ini juga yang sudah-sudah di minggu-minggu sebelumnya, tidak ada indikasi-indikasi yang mengkhawatirkan," kata dia.

Emil mengaku teringat kenangan masa kecil saat disuntik vaksin. Saat itu, dia juga merasakan efek pegal selama 10 hingga 30 menit pertama.

Baca juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Kemenhub Terbitkan Aturan Pengendalian Transportasi

Lebih lanjut, selama dua pekan setelah menjalani penyuntikan pertama, dia mengatakan, harus mengisi sejumlah laporan yang mengindikasikan kondisi kebugarannya. "Memang tipe vaksin ini harus dua kali. Setelah itu, kami akan melakukan proses pengecekan harian lagi. Sampai ujung-ujungnya disimpulkan imunitas kami naik, apa tetap saja, atau bagaimana," kata Kang Emil.

Dia juga memohon doa kepada masyarakat, agar semua proses berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Itulah kenapa, untuk mengurangi kekhawatiran, kami datang berempat. Jadinya Empat Sekawan, semua saling mendoakan. Kami ini mewakili militer, ada juga yang mewakili kepolisian, aparat hukum dan saya sendiri dari wakil pemerintah dan ASN (Aparatur Sipil Negara -red). Jadi kami saling menguatkan lah istilahnya," pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.