Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Siapkan Rp 2,38 T

Santri, Ustad Dan Ponpes Kecipratan Dana Covid-19

Kamis, 22 Oktober 2020 06:05 WIB
Ilustrasi. Protokol Kesehatan di Pondok Pesantren. (Istimewa)
Ilustrasi. Protokol Kesehatan di Pondok Pesantren. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menjamin dana bantuan ke lembaga pendidikan di masa pandemi Covid-19 tidak akan bocor. Pemerintah mengalokasikan dana Rp 2,38 triliun untuk pesantren, madrasah hingga Lembaga Pendidikan Al Quran (LPA).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dana tersebut masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Alokasi anggaran ini berasal dari hasil pengelolaan dana pendidikan pesantren yang selama ini dikelola secara akuntabel. Dana itu kemudian disalurkan ke pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan Islam lain di Indonesia.

“Ini untuk membantu lebih dari 21 ribu lembaga pesantren, 62 ribu madrasah dan 112 ribu Lembaga Pendidikan Agama,” kata Ani, panggilan akrab Sri Mulyani Indrawati, saat peresmian layanan Retina Center Rumah Sakit Mata Achmad Wardi secara virtual di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Satu Tahun, Pemerintah Fokus Tangani Covid-19

Menurut Ani, pemerintah menggelontorkan dana Rp 211,7 miliar untuk para santri dan murid-murid madrasah dan LPA. Dana ini akan diberikan dengan pagu Rp 5 juta per bulan per penerima.

Berdasarkan rencana, dana akan diberikan kurang lebih tiga bulan ke para santri dan muridmurid dari 14 ribu LPA di dalam negeri.

“Bantuan diberikan ke murid untuk bisa belajar karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga harus belajar secara daring,” ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, pemerintah juga akan memberikan dana bantuan pembelajaran kepada institusi. Namun, tidak disebutkan pagu anggarannya.

Baca juga : Mudik Dan Liburan Rawan Kerek Penularan Corona

Rencananya, alokasi dana akan diberikan melalui Kementerian Agama dan kementerian/ lembaga lain. Totalnya mencapai Rp 991,8 miliar untuk pembelajaran secara daring.

Pesantren juga bisa mengirimkan santri terbaiknya untuk memperoleh beasiswa dan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi di luar negeri. Estimasinya, dana akan diberikan ke lebih dari 21 ribu lembaga pesantren, 62 ribu madrasah dan 112 ribu LPA.

Selanjutnya, pemerintah juga menganggarkan bantuan sosial (bansos) untuk guru hingga pengasuh pesantren. Bantuan diberikan melalui program bansos dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Selain itu, pemerintah juga memberi bantuan berupa pengadaan rapid test dan swab test kepada santri dan pengurus pesantren yang mengalami gejala Covid-19.

Baca juga : Sidak Ke China, BPOM Dan MUI Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19

“Pemerintah juga memberi bantuan untuk wudu, wastafel di 100 lebih pesantren yang tersebar di berbagai provinsi,” jelasnya.

Di luar pendidikan, Ani mengungkapkan santri yang ingin berusaha juga bisa memanfaatkan program pembiayaan dari pemerintah, namun anggarannya tidak dari alokasi pendidikan Islam.

Saat ini, ada program Ultra Mikro (UMi) dengan plafon mencapai Rp 10 juta dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon yang lebih besar.

“17,1 persen penerima UMi sekitar 560 ribu UMKM adalah mereka yang mendapatkan melalui akad syariah pada koperasi syariah,” jelasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.