Dark/Light Mode

Nggak Ada Pilihan

Pemerintah Suntik Rp 22 Triliun Selamatkan 2,63 Juta Nasabah

Selasa, 6 Oktober 2020 06:07 WIB
Nggak Ada Pilihan Pemerintah Suntik Rp 22 Triliun Selamatkan 2,63 Juta Nasabah

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus memanas. Pemerintah mentok, tidak ada pilihan selain memberikan kucuran Rp 22 trilliun. Duit sebanyak itu untuk menyelamatkan dana para nasabah yang jumlahnya jutaan orang.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko mengatakan, suntikan dari pemerintah adalah langkah tepat untuk menyelamatkan nasib nasabah.

Dana tersebut akan dikucurkan dengan program Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui induk Holding, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Baca juga : Wamenag Jelaskan Kontribusi Santri pada Bangsa

“Dari 2,6 juta pemegang polis ini, kebanyakan dari program pensiun hari tua dan kumpulan peserta, mereka adalah orang menengah ke bawah,” kata Hexana dalam diskusi virtual, Minggu malam (4/10).

Dia optimistis keputusan ini akan berdampak positif. Menurutnya, mekanisme penyelamatan polis nasabah Jiwasraya ada tahapannya. Yang pasti dilakukan adalah pemindahan atau pengalihan seluruh polis Jiwasraya menjadi polis IFG Life.

Untuk diketahui, IFG Life rencananya akan dibentuk beberapa bulan ke depan. Tugas IFG Life adalah menerima pengalihan hasil restrukturisasi polis asuransi jiwasraya.

Baca juga : Agar Tak Cuma Jadi Pasar, Pemerintah Harus Atur Sektor Digital

Terkait kebutuhan dana dalam rangka menyelamatkan seluruh pemegang polis, manajamen baru Jiwasraya dan konsultan independen sudah menghitungnya.

Di mana kebutuhan dana tersebut mengacu pada total ekuitas Jiwasraya saat ini, sebesar negatif Rp 37,4 triliun. “Pasti kami sudah memperhatikan bagaimana kemampuan fiskal atau keuangan negara yang sangat terbatas.

Maka perhitungannya, penanaman modal yang dilakukan pemerintah selaku pemegang saham melalui BPUI adalah Rp 22 triliun,” katanya.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Turunkan Harga Tes Swab

Hexana menyampaikan, dana penyertaan dari pemerintah akan dikelola dan diinvestasikan guna memenuhi kebutuhan pemegang polis.

“Karena utang atau liabilitas ini lebih besar, maka tidak bisa langsung semua dilunasi. Harus ada realokasi. Ada proses investasi yang ketat,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.