Dewan Pers

Dark/Light Mode

Airlangga: Penanganan Covid-19 Dan Dampak Ekonominya Terkendali

Jumat, 23 Oktober 2020 07:07 WIB
Ketua Satgas Covid-19 dan PEN, Airlangga Hartarto
Ketua Satgas Covid-19 dan PEN, Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan, penanganan Covid-19 di Indonesia lebih terkendali dibanding negara-negara lain. Begitu juga soal dampak ekonomi akibat pandemi. 

Dia menjelaskan, tingkat kematian akibat Covid-19 di Indonesia berada pada angka 3,45 persen. Ini bukti bahwa Indonesia lebih baik. 

“Selain lebih baik, kita juga lebih terkendali,” ujar Airlangga dalam Talk Show Keseimbangan Baru Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi yang disiarkan melalui YouTube BNPB, kemarin. 

Tak hanya itu, kata Airlangga, dampak ekonomi akibat Covid-19 di Indonesia juga terbilang kecil. Airlangga menyebut, kontraksi ekonomi di negara kita hanya minus 5,7 persen. 

Berita Terkait : Mau Aman Plesiran Di Tengah Pandemi Covid? Ini Tipsnya..

Posisi Indonesia hanya berada di bawah China, Taiwan, Korea Selatan dan Lituania. 

“Penanganan Covid-19 di Indonesia ini dua hal yang seimbang. Yaitu penanganan Covid-19 dan kontraksi tidak terlalu dalam,” ucapnya. 

Meski begitu, Airlangga tak mau gegabah. Dia memastikan pemerintah akan terus menekan tingkat kematian Covid-19. Caranya, dengan melakukan vaksinasi kepada kelompok masyarakat yang rentan terhadap virus tersebut. 

Dia menyebut tiga kelompok yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19. Pertama, tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter. Kedua, aparat penegak hukum. Ketiga, masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta. 

Berita Terkait : Berenang Di Tengah Pandemi Covid-19, Aman Nggak Sih?

“Vaksin ini menjadi prioritas pemerintah karena penggunaan vaksin ini bisa menghentikan pandemi Covid dan juga membantu kepercayaan publik untuk pemulihan ekonomi,” katanya. 

Senada, Ketua Satuan Tugas Pe - nanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, testing Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 82,51 persen dari target organisasi kesehatan dunia atauWorld Health Organization (WHO). 

Target WHO, testingCovid-19 dilakukan kepada 1 per 1.000 orang setiap minggu. Menurutnya, pemerintah telah melakukan testing Covid-19 kepada 231 ribu orang per minggunya. 

Sementara target WHO harus dilakukan kepada 267 ribu orang karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta jiwa. 

Berita Terkait : Kemenag Bahas Penanganan Konflik Paham Keagamaan Di Indonesia

“Kemampuan kita rata-rata sekarang sekitar 33.000 orang per hari,” kata Doni, dalam acara yang sama. 

Melihat capaian angka testing Covid-19 tersebut, Doni gembira. Sebab, sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia pemerintah hanya bisa melakukan testing kepada 10.000 orang per hari.  [QAR]