Dark/Light Mode

Komentari Kunjungan Menlu AS Ke Indonesia

Dubes China: Amerika Provokator!

Kamis, 29 Oktober 2020 22:14 WIB
Dubes China untuk RI, Xiao Qian (Foto: Istimewa)
Dubes China untuk RI, Xiao Qian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian angkat bicara soal kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke Indonesia.

Menurutnya, Pompeo telah melakukan serangan yang tidak berdasar terhadap China, memprovokasi hubungan China-Indonesia, serta telah mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan.

Untuk diketahui, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyebut Partai Komunis China sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kebebasan beragama di masa depan.

Hal itu ia sampaikan, saat menjadi berpidato di depan perwakilan ormas Islam di Indonesia pada forum yang digelar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kamis (29/10).

Baca juga : Didatangi Menlu AS, Indonesia Mending Jangan Gampang Ge-Er

"China menentang keras hal ini. Tindakan dan pernyataan keliru Pompeo belakangan ini, telah semakin menyingkapkan intensi buruk AS, sekaligus menggarisbawahi adanya problem serius di dalam internal AS sendiri," ujar Xiao dalam keterangan resmi yang diterima RMco.id, Kamis (29/10).

Dalam paparannya, Xiao mengomentari AS dari 7 sudut pandang, yakni:

1. AS sebagai provokator "Perang Dingin Baru".

"Adalah merupakan pilihan historis sekaligus pilihan rakyat yang memungkinkan Partai Komunis China menjadi pemandu rakyat China, dalam melangkah pada jalur perkembangan yang sesuai dengan kondisi nasional China," tuturnya.

Baca juga : Kunjungan Di Indonesia Dipadatin Sehari, Pompeo Terbang Ke Vietnam

China berkomitmen membangun kerja sama bersahabat dengan negara-negara lain, atas dasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.

Selain itu, Negeri Tirai Bambu juga berkomitmen untuk tidak mengekspor ideologinya, ataupun mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

"Tapi, AS justru meluncurkan apa yang disebut "Perang Dingin Baru". Mereka memprovokasi pertentangan ideologi, dan membangkitkan "revolusi berwarna" di berbagai belahan dunia. AS juga secara brutal mengintervensi urusan dalam negeri negara lain. Bahkan, tidak segan menggunakan perang dan mendatangkan malapetaka bagi dunia," papar Xiao.

2. AS sebagai penyebar super "virus politik".

Baca juga : Spectrum Sharing Mendesak Jika Indonesia Ingin Terapkan Industri 4.0

China berpegang pada prinsip "rakyat dan keselamatan jiwa adalah prioritas utama" dalam melakukan upaya pengendalian dan pencegahan pandemi Covid-19 yang ilmiah dan efektif, dengan cara yang terbuka, transparan, dan bertanggung jawab.

"Kami juga gencar menggalang kerja sama internasional untuk menangani pandemi. Serta aktif membangun komunitas kesehatan umat manusia. Sementara itu, para politisi AS menjalankan kebijakan 'kepentingan politik sendiri adalah prioritas utama'. Mereka telah meremehkan pandemi dan mengabaikan sains, sehingga mengakibatkan penyebaran wabah yang lepas kendali dan mendatangkan penderitaan bagi rakyat tidak berdosa," terang Xiao.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.