Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Buatan Pfizer Diklaim 90 Persen Ampuh Cegah Corona
Pemerintah Targetkan Mulai Vaksinasi Akhir Tahun 2020
Kamis, 12 November 2020 05:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Netizen senang dengan upaya pemerintah mengendalikan Virus Corona di dalam negeri. Berbagai cara dilakukan, termasuk pengadaan vaksin. Selain dari China, vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat pun dilirik pemerintah.
Perusahaan farmasi asal Amerika Se¬rikat (AS) Pfizer bekerja sama dengan BioNTech menemukan vaksin Corona. Vaksin ini diklaim 90 persen ampuh mencegah virus mematikan itu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memberi sinyal Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan membeli vaksin Pfizer yang diklaim mampu melawan Virus C¬orona.
“Ini disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya (dari pengadaan vaksin di dalam negeri),” ungkap Airlangga dalam konferensi pers virtual dengan media, Selasa (10/11).
Kendati begitu, Ketua Umum Partai Golkar ini belum memberi estimasi kapan Indonesia akan membeli vaksin tersebut. Saat ini, pemerintah masih fokus pada pengadaan vaksin yang sudah berjalan lebih dulu.
“Tentunya dari berbagai vaksin itu dipertimbangkan, tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu (pada saat ini),” katanya. Pemerintah menargetkan pengadaan dan distribusi vaksin bisa dilakukan mulai akhir tahun ini. Berbagai skenario, termasuk mapping distribusi dan calon penerima vaksin masih dilakukan kajian mendalam. Netizen senang dengan hasil temuan vaksin dari Pfizer.
Apalagi, tingkat efektivitas vaksin ini diklaim 90 persen mampu mencegah VirusCorona.Tentu menambah alternatif pilihan vaksin.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 78,8 M Buat Renovasi Stadion Manahan Solo
Juru Wabah kagum dengan vaksin buatan @pfizer & @BioNTech. Kata dia, dilaporkan efektivitas vaksin tersebut lebih dari 90 persen. Sampai sekarang, belum dilaporkan efek samping yang merugikan dari vaksin ini. “Luar biasa. Tapi, vaksin ini harus disimpan dalam suhu -70 C,” kata dia.
Marulis menyambung. Kata dia, ruang penyimpanan dengan suhu -70 derajat Celcius memerlukan alat pendingin yang tidak bisa dibeli bebas. Pendingin komersial hanya -20 sampai-30 derajat.
“Sebaiknya Tim Penanganan Covid-19 segera memikirkan hal ini,” saran dia.
Dirga Sakti Rambe menjelaskan, perusahaan Pfizer mengumumkan hasil sementara uji klinis fase IIIvaksin Covid-19 yang melibatkan lebih dari 43 ribu orang.
Kata dia, efektivitas vaksin buatan Pfizermencapai90persen,tanpa ada efeksamping berarti.
“Kelemahannya, produksi sangat terbatas dan harus disimpan pada suhu -70 C,” kata dia. “VaksinPfizer penyimpanannya harus di freezer. Jadisusah distribusinya,” ujarAndri Sanjaya.
Setyo Dewantoro menimpali. Dia bilang, tantangan terbesar buat Indonesia adalah distribusi vaksin.
Soalnya, dengan vaksin Pfizer harusmembawa kontainer dengan suhu -70 derajat Celcius.
“Apa udah ada perusahaan logistik nasional yang bersiap akan hal ini?” tanya dia.
AyamDenLapehb menyambung. Dia bilang, penyimpanan vaksin Pfizer mirip penyimpanan vaksin Polio, harus disuhu beku di atas(-20°C).
Dia berharap, dalam waktu dekat ada lagi yang efektif 90 persen tanpa efek samping signifikan dengan suhu penyimpanan 2 -8°C.
“Kalau ndak, ya terserah kepada kebijakan,” kata dia. “Semoga tidak ada efek samping yang berbahaya,” harap Prof25.
“Semoga bisa segera tuntas dan bisa digunakan,” tambah Anaksolo.
Dewi Simanjuntak menyarankan kepada pemerintah agar menggunakan vaksin Pfizer. Alasanya, dia lebih percaya buatan Amerika dari pada buatan China.
Baca juga : Menko PMK: Pemerintah Tetap Salurkan Bansos Di Tahun 2021
Dia juga memuji Jerman karena nggak terlalu memikirkan harga dalam membuat vaksin.
“Dunia medisitu yang utama ya untuk kemanusiaan,” tegasnya. Daemoen membeberkan, harga yang dipatok untuk vaksin Pfizer pada order awal adalah 19.50 dolar AS per dosis. Setiap vaksinasi perlu 2 dosis(39 dolarAS).
“Harga tingkat pasien tentu jauh lebih tinggi kecuali disubsidi pemerintah,” sebut dia.
Daniel Fuady Rolianto bersyukur dengan kehadiran berbagai negara yang sudah dapat menemukan vaksin. Namun, dia mengingatkan, kita tidak boleh mendewakan bahwa vaksin yang diciptakan Amerika pasti bagus.
“Karena belum tentu. Dan semua sama-sama baik dan sama-sama harus teliti. Jadi semua vaksin jika sudah lolos uji klinis pasti baik,” tandasnya.[TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya