Dark/Light Mode

Bertahan Di Tengah Gempuran Corona, Ini Yang Dilakukan Mitra Binaan Pertagas

Senin, 14 September 2020 19:36 WIB
Resto Apung Seba yang merupakan binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto/Istimewa)
Resto Apung Seba yang merupakan binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) di Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga menggempur sektor ekonomi. Hal ini dirasakan mitra binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) di berbagai daerah.

Salah satu usaha yang terkena imbas Corona adalah Resto Apung Seba di Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo. Namun, kini usaha kuliner tersebut mulai bangkit atas kerjasama dengan PT Pertamina Gas Operation East Java.

Chef Resto Apung Seba Bayu Setyawan menceritakan, resto dengan menu andalan ikan asap ini sempat tidak beroperasi akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19.

Kondisi ini pun membuat permintaan ikan asap menurun dan 25 anggota kelompok resto apung kehilangan penghasilan. "Sempat lock down, tidak menerima pengunjung," kata Bayu, kepada awak media, di Jakarta, (12/9/2020).

Pertagas selaku pembina tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Desa Penatarsewu ikut turun tangan mengatasi permasalahan yang dialami Resto Apung Seba.

Terbentuknya Program Desa Tangguh dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo pun dijadikan peluang agar resto yang dibangun Pertagas bersama BUMDes Penatarsewu tetap bertahan di tengah Pandemi Covid-19.

Lewat Pertagas dalam membantu menangani pandemi Covid-19, tercetuslah ide untuk menyediakan makanan untuk Desa Tangguh Satgas Covid-19 dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoardjo melalui Resto Apung Seba.

Baca juga : Tekan Penularan Corona, IAF Dan GPM Sosialisasi Penggunaan Masker

Alhasil, tungku Resto Apung Seba kembali mengebul dan anggota kelompok resto memperoleh penghasilan kembali. Pembuatan makanan pun dilakukan dengan mengedepankan protokol Covid-19.

“Memasak lebih steril, bumbunya harus fresh, terus kami rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun, pakai masker, menyemprot disinfektan, dan lain-lain,” ujar Bayu.

Dengan memproduksi makanan sehat untuk Satgas Covid-19 dan petugas media RSUD Sidoardjo sampai 990 paket, pendapatan Resto Apung Seba hingga Juni 2020 mencapai Rp 35 juta.

Sejak 24 Agustus 2020, resto yang memiliki menu unggulan Panceng, Kelo Kuning, Mangut dan aneka olahan ikan asap tersebut kembali melayani pengunjung untuk makan ditempat, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Manager Communication, Relation & CSR PT Pertagas, Zainal Abidin menegaskan, Pertagas terus berupaya agar Resto Apung Seba tetap bertahan di tengah Pandemi Covid-19.

Untuk memperluas pasar, anak usaha Pertamina tersebut membantu pemasaran lewat layanan pesan antar bekerjasama dengan penyedia aplikasi transportasi online.

"Kita membantu fasilitas layanan pesan antar makanan," ujarnya.

Baca juga : Jakarta PSBB Lagi, Pengusaha Mal Minta Keringanan Pajak

Ia mengakui, selama pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi Pertagas untuk melakukan pendampingan karena kondisi yang tidak biasa. Pertagas melakukan pemetaan sosial untuk kegiatan CSR pada 2020.

“Selama pandemi ada yang kami hold, ada yang tetap jalan, tapi ada juga yang harus disesuaikan dan ditunda,” katanya.

Corporate Secretary Pertagas Fitri Erika menambahkan, program CSR perusahaan tetap berjalan hingga saat ini dengan berbagai penyesuaian di tengah pandemi Covid-19.

"Di tengah pandemi Covid-19, berbagai program CSR kami harus melakukan penyesuaian," ujar Erika.

Menurutnya, mitra binaan Pertagas di berbagai daerah telah melakukan sejumlah penyesuaian selama masa pandemi Covid-19.

Disebutkan, Kelompok Tuli Gresik (Kotugres), mitra binaan Pertagas bagi para tuna rungu di Gresik, Jawa Timur misalnya. Kata Erika, Kotugres yang biasa menjahit baju anak dan seragam, saat pandemi berubah dengan menjahit masker.

Resto Apung di Sidoarjo, Jawa Timur, yang harus tutup selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), melakukan penyesuaian agar bisa tetap bertahan dengan beralih untuk menyediakan jasa katering.

Baca juga : 8 Pegawainya Kena Corona, PN Jakut Stop Pelayanan Selama 7 Hari Kerja

Tidak hanya itu, mitra binaan Pertagas di Cilamaya, Jawa Barat, yakni kelompok tani Gapoktan yang dipimpin Aep, ikut terdampak dan melakukan penyesuaian.

“Di masa pandemi Gapoktan Cilamaya sempat panen. Saat itu kami jaga petani dengan memakai masker dan social distancing,” kata Erika.

Pembina Kotugres, Innik Hikmatin mengungkapkan, selama pandemi kegiatan tetap berjalan melalui sistem daring dan luring dengan menjalankan protokol kesehatan.

Pelatihan untuk meningkatkan skill mitra binaan Pertagas ini dilakukan dengan baik.

“Orderan juga jalan. Tahun ini rata-rata per bulan capaian mereka (Kotugres) rata-rata Rp5,3 juta,” ujar Innik. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.