Dark/Light Mode

Siap Diproduksi Akhir 2021

Kemenristek: Vaksin Merah Putih Bisa Perkuat Kedaulatan Negara

Senin, 23 November 2020 17:19 WIB
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek dan BRIN, Ali Ghufron Mukti (Foto: ist)
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek dan BRIN, Ali Ghufron Mukti (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) optimis pengembangan vaksin mandiri Covid-19, Merah Putih dapat memperkuat kedaulatan negara. 

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN, Ali Ghufron Mukti mengatakan, Indonesia selain sebagai salah satu pusat penelitian uji klinik fase III vaksin Sinovac, juga turut serta meneliti dan memproduksi vaksin Covid-19 mandiri yakni vaksin Merah Putih.

“Kita bersyukur, perusahaan nasional Bio Farma masuk ke dalam CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) yang ikut berperan dalam inovasi dan produksi vaksin di dunia," ujarnya melalui siaran pers, kemarin. 

Menurutnya, Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih dengan beberapa institusi seperti Lembaga Eijkman dan beberapa Universitas, termasuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan platform yang berbeda-beda.

“Kita targetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi 2021," katanya. 

Baca juga : Sekolah Mau Dibuka Kembali, Kemendikbud Dan Pemda Harus Perhatikan Kekhawatiran Orang Tua Siswa

Ia menjelaskan, faktor yang menjadi fokus pengembangan vaksin Merah Putih yakni terkait keamanan dan tingkat efektivitasnya. "Stabilitas vaksin Merah Putih sendiri, implementasi, hingga ketersediaannya nanti juga akan terus dipantau," katanya. 

Ia menilai, vaksin yang dikembangkan anak bangsa ini menjadi bentuk kemandirian yang sangat penting karena menyangkut kedaulatan dan kemampuan sebuah negara dalam penguasaan teknologi dan inovasi. 

Dengan kemajuan teknologi ini, Indonesia tidak akan menjadi negara trader atau sebatas pengimpor. Apalagi, Indonesia menjadi negara rujukan di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk vaksin

“Kita harus memiliki terobosan dan kita sudah mampu mengekspor vaksin ke 140 negara. Jadi, inovasi tidak hanya untuk mengatasi Covid-19, tapi juga memberikan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan terhadap impor," bebernya. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut terhadap vaksin dan program vaksinasi yang nantinya akan dijalankan pemerintah. Namun, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan karena vaksin bukan satu-satunya cara untuk terbebas dari virus Covid-19. 

Baca juga : Vaksin Merah Putih Bukti Kemajuan Teknologi Kita

Ia menegaskan, tanpa kesehatan segalanya tidak ada artinya, jadi harus tetap menjaga kesehatan paling tidak dengan 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) juga 3T (Tracing, Tracking, dan Treatment).

Senada dengan Deputi Fundamental Research Eijkman Institute Herawati Sudoyo Supolo, bahwa Indonesia harus turut serta dalam pengembangan vaksin ini, karena mempunyai kemampuan, sumber daya manusia (SDM), dan fasilitas yang mumpuni. 

"Terkait pengembangan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman, kita telah menggunakan pendekatan terbaru yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah," ungkapnya. 

Ia meyakini, vaksin Merah Putih akan memberikan kedaulatan nasional. Oleh karena itu, percepatan penemuan kandidat vaksin ini dilakukan secara paralel. 

“Itu kuncinya kenapa kita bisa cepat. Kita sudah terbiasa menggunakan platform ini sehingga bisa lebih cepat," imbuhnya. 

Baca juga : Kementan Gelar Bimtek Tingkatkan Kapasitas SDM PPNS Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan

Saat ini, peneliti tidak bekerja lagi dalam senyap dan diminta untuk bisa menjadi komunikator termasuk memperbaiki komunikasi publik. "Gunanya untuk memberikan informasi tentang kegunaan vaksin kepada pemangku kepentingan dan publik," jelasnya. 

Bahkan, lembaga Eijkman selalu memberikan laporan kemajuan penelitian di laboratorium mereka. Karenanya, kemungkinan pihaknya akan memberikan laporan vaksin merah putih di awal 2021. 

"Vaksin Merah Putih itu jangka panjang. Kita tidak ingin memberikan vaksin Merah Putih yang tidak aman dan tidak manjur. Jadi, kita akan melalui semua prosesnya. Tapi tetap ada percepatan tadi," tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.