Dark/Light Mode

Proses Pengembangannya Sudah 50 Persen

Sabar, Vaksin Merah Putih Bakal Kelar Tahun Depan

Minggu, 6 September 2020 07:05 WIB
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio. (Istimewa)
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kabar gembira soal pengembangan vaksin anti Covid-19 buatan Indonesia. Proses pengembangan vaksin bertitel Merah Putih itu kini sudah setengah jalan alias sudah mencapai 50 persen.

Setelah menjalani serangkaian uji pra klinis dan klinis, Vaksin Merah Putih diprediksi baru diproduksi massal pada akhir 2021.

Saat ini, kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, proses pengem - bangan Vaksin Merah Putih sudah mencapai 50 persen.

“Kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia,” kata Amin, kemarin.

Dia berharap dalam dua sampai tiga bulan ke depan Eijkman bisa melakukan uji pra klinis Vaksin Merah Putih yang dikembangkan dengan platform sub unit protein rekombinan, pada hewan. “Nanti bisa selesai di awal tahun depan,” harapnya.

Mengenai kemajuan proses pengembangan vaksin, Amin menjelaskan, saat ini Lembaga Eijkman sudah bisa mengamplifikasi gen sasaran dari bagian virus SARSCoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga : Komisi IX DPR Dukung Pengembangan Vaksin Merah Putih

Gen itu sudah diklon dan klon-klonnya sudah dimasukkan ke dalam sel mamalia dan sel ragi yang merupakan sistem ekspresi.

“Kami mengembangkan dua sistem ekspresi, satu dengan menggunakan sel mamalia dan kedua dengan sel ragi,” ujarnya.

Proses berikutnya, yaitu menunggu sel-sel itu mengekspresikan protein rekombinan yang sudah didesain. Jika sudah didapatkan protein rekombinan, maka protein rekombinan itu akan disuntikkan pada hewan dalam tahapan uji pra klinis.

Pengujian pra klinis itu diharapkan selesai awal 2021 dan bibit vaksinnya bisa diserahkan ke PT Bio Farma untuk diformulasikan agar bisa disiapkan untuk uji klinis pada manusia.

“Dari skala laboratorium ke skala industri itu harus diformulasikan kembali untuk disiapkan disuntikkan ke manusia,” jelasnya.

Amin menambahkan, uji klinis fase satu pada manusia akan dilakukan pada trisemester kedua 2021.

Baca juga : Bahaya, Daya Tampung RS Menipis

Uji klinis fase satu bisa dilakukan setelah kandidat vaksin diformulasikan agar bisa disuntikkan ke manusia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Komisi Etik di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan izin.

“Proses perizinan itu diharapkan lebih singkat mungkin dalam dua minggu sudah selesai,” imbuhnya.

Menurut Amin, kemungkinan Vaksin Merah Putih bisa diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada akhir 2021.

Selain itu, Amin mengungkapkan, Lembaga Eijkman juga mulai mengembangkan vaksin dengan platform lain.

“Itu hanya sebagai cadangan saja, bukan sebagai mainstream, artinya kita juga mempelajari apa yang sudah dilakukan di China dengan whole virus. Tapi itu bukan yang utama, yang utama adalah (yang berbasis) protein rekombinan,” jelasnya.

Sementara, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, ada lima institusi yang mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Baca juga : Menteri Kominfo Bakal Ngantor Di Widya Chandra

Lima institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga.

“Di luar Lembaga Eijkman, kami sudah mengidentifikasi ada empat institusi lain yang mengembangkan Vaksin Merah Putih di mana definisi Vaksin Merah Putih adalah vaksin yang bibit vaksinnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia,” kata Bambang.

Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin berbasis platform sub unit protein rekombinan dan inactivated virus atau virus yang dilemahkan. Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan tiga platform DNA, RNA dan virus-like particle.

Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga masing-masing mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan.

“Kita bersyukur ada banyak peneliti yang berupaya luar biasa untuk meneliti dan harapannya bisa mengembangkan dan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap untuk diproduksi,” jelasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.