Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Persoalan Menumpuk Saat Belajar Online
Menteri Nadiem: Daerah 3T Butuh Belajar Tatap Muka
Senin, 30 November 2020 07:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah berkeliling daerah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, baru menyadari, banyak daerah yang sarana dan prasarana pendidikannya masih buruk.
Terutama di daerah 3T, yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Banyak persoalan yang dihadapi daerah 3T dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 ini.
Untuk itu, dia meyakini, keputusannya menyudahi PJJ, dengan memberlakukan kembali belajar tatap muka langsung di tengah pandemi Covid-19 pada Januari 2021, akan berdampak besar bagi daerah 3T.
Baca juga : Transaksi Belanja Online Produk Kosmetik Naik 80 Persen Selama Pandemi
“Mereka itu yang paling butuh sekolah tatap muka sekarang. Kasihan mereka di daerah,” kata Nadiem, di Jakarta.
Jebolan Harvard Business School itu membeberkan beragam persoalan yang dihadapi daerah 3T saat pemberlakuan PJJ. Dia bilang, meski di daerah ada jaringan internet, sayangnya banyak siswa yang tidak punya gawai.
Sebaliknya, di wilayah yang siswanya memilik gawai, jaringan internetnya lemot. Jadi berbagai macam isu bertumpuk pada mereka. “Di daerah 3T ini kebijakan kita harus benar-benar pro afirmasi, pro daerah terluar dan tertinggal,” ujarnya.
Baca juga : Nih, Alasan Pemerintah Bolehkan Daerah Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan, pada 2021 nanti, kementeriannya telah menyiapkan berbagai program untuk daerah 3T. Di antaranya, meningkatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) agar lebih pro daerah 3T dan sekolah-sekolah kecil.
“Kalkulasi dana BOS untuk daerah 3T dan sekolah kecil akan kita ubah. Kita akan afirmatif dan mereka yang sekolah dengan jumlah murid kecil, dan daerah terluar, per anak unitnya akan kita tingkatkan. Rp 3 triliun kita naikkan untuk mereka,” jelasnya.
Sementara Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Nur Belian mengklaim, para guru siap melakukan pembelajaran tatap muka langsung di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga : PDIP Sentil Wacana Menteri Nadiem
Hal itu didasarkan pada survei yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Balitbang Kemendikbud terhadap 384 guru di sekolah swasta dan negeri pada seluruh jenjang.
“Hampir semua guru merasa siap kembali mengajar tatap muka. Proporsinya sekitar 90 persen,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya