Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Skema Vaksinasi Masih Digodok

Bio Farma Bantah Buka Pre Order

Senin, 14 Desember 2020 06:10 WIB
Vaksin buatan Sinovac tengah diuji ke Bio Farma.
Vaksin buatan Sinovac tengah diuji ke Bio Farma.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bio Farma membantah sudah membuka pemesanan vaksin mandiri bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan. 

Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto menyatakan, kedatangan vaksin Covid-19 tahap pertama sejumlah 1,2 juta dosis dari Sinovac pada 6 Desember 2020, telah menarik perhatian masyarakat. 

Saat ini, selama izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diproses, pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi. 

Atas kondisi itu, di lapangan mulai beredar iklan atau promo mengenai pemesanan alias pre-order vaksinasi Covid-19 jalur mandiri. 

Baca juga : Tiba Di Jakarta, Vaksin Sinovac Disimpan Di Bio Farma Bandung

Pemesanan ini beredar di sosial media, dari beberapa fasilitas kesehatan. 

Bambang menegaskan, kabar tersebut tidak benar. Sebab, pemerintah masih menyelesaikan skema pelaksanaan vaksinasi, baik untuk kebutuhan program bantuan pemerintah maupun mandiri. 

Apalagi, Bio Farma juga belum melaksanakan sistem pelayanan pre-order vaksinasi Covid-19 jalur mandiri dalam bentuk apa pun. 

Baik untuk keperluan fasilitas kesehatan maupun perorangan. Saat ini, Bio Farma masih mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk pemesanan pre-order vaksinasi Covid-19. Khususnya untuk jalur mandiri. 

Baca juga : Bio Farma Siapkan Infrastruktur Digital

“Hingga kini, belum ada ketentuan maupun pengaturan teknis dari pemerintah terkait hal tersebut,” tegas Bambang, kemarin. 

Soal penyediaan layanan vaksinasi Covid-19 seperti rumah sakit, klinik dan fasilitas kesehatan Iainnya, lanjut Bambang, masih dilakukan proses pendaftaran dan verifikasi, untuk jalur mandiri melalui asosiasi-asosiasi resmi. 

Bambang mengimbau kepada penyedia layanan kesehatan untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait petunjuk teknis pelaksanaan pemesanan pre-order vaksinasi Covid-19 jalur mandiri. 

Sebagai perusahaan farmasi pelat merah, Bio Farma mendapatkan tugas dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendistribusikan vaksin Corona mandiri atau berbayar ke masyarakat. 

Baca juga : Ketua Bawaslu: Kampanye Pilkada Masih Diwarnai Pelanggaran Protokol Kesehatan

Proses untuk mendapatkan vaksin Corona terdiri dari sejumlah tahap. Pada tahap pertama, Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) berusia 18 hingga 59 tahun perlu mendaftar untuk memesan lebih awal vaksin tersebut. 

Pre-order diterapkan agar perusahaan dapat mengetahui kebutuhan vaksin di suatu daerah. Pengiriman dilakukan sesuai pesanan untuk mencegah penimbunan oleh oknum yang nakal. 

“Nggak bisa satu klinik bilang ‘saya request 100 juta dosis’ tanpa demand yang riil,” ujarnya. 

Dalam proses pendaftaran, perusahaan akan meminta Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendaftar. Nanti kartu identitas itu akan dipindai langsung melalui aplikasi. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.