Dark/Light Mode

369 Dokter Meninggal Akibat Corona, PB IDI Waspadai Lonjakan Pasca Libur Panjang

Selasa, 15 Desember 2020 16:30 WIB
Ratusan dokter meninggal akibat terpapar Covid-19 terus meningkat.
Ratusan dokter meninggal akibat terpapar Covid-19 terus meningkat.

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia melaporkan, jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan akibat Covid -19 terus mengalami peningkatan. Seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19, baik yang dirawat maupun yang orang tanpa gejala (OTG)," ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr. Adib Khumaidi dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (15/12).

Tim Mitigasi PB IDI mencatat, dalam periode Maret 2020 hingga pertengahan Desember 2020, tercatat 369 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi virus Corona. Terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 142 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar) dan 92 dokter spesialis (7 guru besar) serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI provinsi dan 92 IDI Kota/Kabupaten.

Baca juga : Long Covid Intai Pasien Pasca Dinyatakan Sembuh

Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian tenaga kesehatan tertinggi. Dengan rincian 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 40 perawat. Sementara DKI Jakarta melaporkan 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat yang wafat akibat Covid -19.

PB IDI menilai, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan virus Corona.

"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya, untuk menghindari kerumunan massa. Setiap orang harus memeriksakan kesehatannya, apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib.

Tim Mitigasi IDI berharap, para pemimpin daerah yang terpilih dapar memprioritaskan penanganan pandemi. Dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan, serta melindungi para tenaga medis dan kesehatan.

Baca juga : Jelang Libur Akhir Tahun, AP ll Waspadai Puncak Kepadatan Di Bandara

Meskipun vaksin sudah tersedia, Tim Mitigasi IDI juga mengajak masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan semaksimal mungkin untuk tetap terlindungi. 

Sementara Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Hananto Seno mengimbau masyarakat, agar memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya untuk menghindari penularan virus Corona.

"Perlu diperhatikan juga kebersihan mulut dan gigi, mengingat penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet atau cairan dari mulut. Tetap gunakan masker, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak," ingatnya.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah menambahkan, selain perawat di RS, petugas kesehatan (perawat) yang bertugas di Puskesmas merupakan yang gugur terbanyak kedua. 

Baca juga : Daripada Waswas, Baiknya Liburan Panjang Dipangkas

Hal ini menandakan bahwa Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai bagi tenaga kesehatan.

"Kami berharap pusat, pemerintah daerah, dan Dinas Kesehatan daerah meningkatkan perlindungan di fasilitas kesehatan tersebut dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan jumlah yang memadai serta perlengkapan fasilitas lainnya untuk mengatasi jumlah lonjakan pasien Covid-19 yang saat ini banyak terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia," ujar Harif. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.