Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Aktif Naik 130 Persen Dalam Dua Bulan

Masih Berani Abaikan Prokes?

Jumat, 15 Januari 2021 07:13 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hati-hati! Kasus aktif Covid-19 meningkat 130 persen dalam dua bulan terakhir. Salah satu penyebabnya, menurunnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo dalam rapat kerja bersama dengan Komisi VIII DPR, di kompleks Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin. Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily

Doni membeberkan, pada periode minggu kedua awal November 2020, kasus aktif Indonesia berada pada posisi yang terendah sepanjang 10 bulan terakhir, yaitu 12,12 persen. Angka kumulasinya, 54 ribu orang.

Baca juga : 30 Persen Masyarakat Masih Abai Prokes Sih

Tetapi dalam kurun waktu 2 bulan, terjadi peningkatan 130 persen. Angkanya melesat menjadi 129 ribu. “Kalau kita lihat perkembangan, membandingkannya hari ini dengan dua bulan lebih yang lalu, terjadi perbandingan yang sangat mencolok,” ujarnya.

Eks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu menyebut, peningkatan tajam itu terjadi usai libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Faktor kejenuhan dan kelelahan masyarakat serta faktor psikologis lainnya berimbas pada kecenderungan masyarakat yang mulai mengabaikan protokol kesehatan.

Berdasarkan data dari Tim Perubahan Perilaku Bersatu Lawan Covid-19, pada Januari, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan turun 30 persen. “Maka presiden kembali dan terus memotivasi seluruh komponen bangsa di daerah masing-masing, agar patuh terhadap prokes,” tegasnya.

Baca juga : Kasus Suap Bansos, KPK Geledah Dua Rumah Di Jakarta

Doni meminta masyarakat tidak lengah menerapkan protokol kesehatan untuk menekan angka penularan Corona. Kesadaran bersama sangat diperlukan. Semua orang harus bertanggung jawab.

“Bukan hanya meningkatkan kedisiplinan diri kita sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita untuk selalu patuh kepada protokol kesehatan,” imbau Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus itu, Doni mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menambah fasilitas ruang isolasi dan ICU di berbagai rumah sakit.

Baca juga : Kasus Suap Bansos, KPK Kembali Geledah Dua Kantor Di Jakarta

Namun, tandas jebolan Akademi Militer tahun 1985 ini, penambahan fasilitas tersebut tidak bisa terus dilakukan, karena akan mengganggu sistem kesehatan nasional. Seberapa besar pemerintah memberi fasilitas rumah sakit, lapangan darurat, dan lainnya, tapi kalau belum maksimal dalam memutus rantai penularan di hulu, nanti sistem kesehatan akan terganggu.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VIII, Bukhori Yusuf menyarankan pemerintah merangkul tokoh agama di level akar rumput. Bukan hanya Majelis Ulama Indonesia (MUI) saja.

Masyarakat, khususnya di perkampungan, dinilai lebih patuh terhadap tokoh agama setempat seperti ustaz atau kyai. “Para tokoh agama di pelosok ini tolong dilibatkan dalam penanganan skala daerah,” usulnya.  [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.