Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Covid Indonesia Terparah Di ASEAN

30 Persen Masyarakat Masih Abai Prokes Sih

Kamis, 14 Januari 2021 02:54 WIB
Paramedis melakukan tes swab PCR kepada warga di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)
Paramedis melakukan tes swab PCR kepada warga di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021). (Foto: NG Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak yang membandingkan tingginya kasus Covid-19 dan tingkat kematiannya di Tanah Air dengan negara-negara lain di ASEAN. Kebijakan pemerintah dituding sebagai biang keroknya. Padahal, banyak faktor lain. Di antaranya, abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Deni Kurniadi Sunjaya menyatakan, kasus Covid-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan secara apple to apple dengan negara tetangga, seperti Thailand atau Vietnam.

“Kita banyak berasumsi, berspekulasi, tetapi jarang evidence based (berdasarkan bukti ilmiah),” ungkapnya, kemarin.

Baca juga : Saat Masyarakat Bosan Dan Abaikan Protokol Kesehatan

Secara teori, derajat kesehatan memang diukur berdasarkan faktor struktural, kohesi dan kapital sosial, perilaku masyarakat, hingga sistem kesehatan. Namun, dari banyak faktor itu, tidak adil membandingkan kasus kematian Covid-19 di Indonesia dengan negara lain di ASEAN, hanya berdasarkan faktor struktural saja, yakni kebijakan pemerintah.

Faktor lain juga turut mempengaruhi peningkatan kasus Corona. Salah satunya, masih banyak masyarakat yang abai akan protokol kesehatan. Ini menyumbang 20-30 persen.

Jika dihitung dari jumlah penduduk Jawa Barat yang sebesar hampir 50 juta, ini berarti ada 10 juta penduduk yang tidak menerapkan protokol kesehatan. “Artinya, kita menghadapi permasalahan yang tidak hanya berkaitan kebijakan pemerintah atau pelayanan kesehatan,” tutur Deni.

Baca juga : Konsumsi Pertamax Naik 46 Persen, Masyarakat Makin Demen BBM Berkualitas

Hingga Selasa (12/1), kasus positif Virus Corona harian Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan 10.047 kasus baru. Malaysia berada di peringkat kedua dengan 3.309 kasus baru. Sementara peringkat ketiga ditempati Filipina dengan 1.524 kasus baru.

Selain kasus harian, Indonesia menjadi negara dengan total kematian akibat Covid-19 tertinggi dibanding sembilan negara ASEAN lainnya.

Indonesia mencatat 24.645 kematian akibat virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu. Di urutan kedua, Filipina dengan 9.554 kematian. Sementara urutan ketiga, Myanmar dengan 2.858 kematian.

Baca juga : Orang Malaysia Rese

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo mengakui, upaya pemerintah menangani Covid-19, di antaranya menambah kapasitas ruang ICU dan isolasi, tidak cukup. Menurutnya, protokol kesehatan tetap yang paling utama dalam memutus rantai penularan Corona. Bahkan, sekalipun sudah ada vaksin, protokol kesehatan tak boleh kendor. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.