Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diterjang Banjir, Menko PMK Sebut Ketahanan Lingkungan Kalsel Rapuh

Kamis, 21 Januari 2021 20:41 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendy saat meninjau  posko pengungsian banjir Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kota Banjarbaru, Provinsi Kalsel, Kamis (21/1).
Menko PMK, Muhadjir Effendy saat meninjau posko pengungsian banjir Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kota Banjarbaru, Provinsi Kalsel, Kamis (21/1).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan ketahanan lingkungannya masih lemah

Menurut dia, apabila ketahanan lingkungan kuat, maka fenomena La Nina yang kerap menyebabkan bencana hidrometeorologi tidak akan menyebabkan kejadian parah.

"Seingat saya Kalsel adalah wilayah yang tidak dikira akan menghadapi dampak badai La Nina ini. Tetapi namanya kita boleh meramal, boleh berikhtiar, tapi pada akhirnya Tuhanlah yang maha penentu," kata Muhadjir saat meninjau  posko pengungsian banjir Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kota Banjarbaru, Provinsi Kalsel, Kamis (21/1).

Karena itu, Muhadjir mengingatkan warga dan para penentu kebijakan harus betul-betul melakukan semacam koreksi yang mendasar terhadap masalah penataan lingkungan, termasuk tata guna tanah.

Ia mengatakan, Kalimantan memang memiliki sumber daya alam berupa keanekaragaman hayati dan kandungan mineral di dalam perut buminya. 

Baca juga : Tinjau Lokasi Banjir, Jokowi Terbang Ke Kalsel

Oleh karenanya, Menko PMK tak memungkiri bahwa eksploitasi alam bisa menjadi salah satu penyebab banjir besar di Kalsel.

Muhadjir menuturkan, pengelolaan alam yang salah dan sembrono tentu dapat menyebabkan timbulnya malapetaka bencana alam. 

Karena itu, Menko PMK meminta kepada seluruh pihak baik masyarakat umum, pengusaha dan pemerintah daerah untuk lebih mencintai alam dan memanfaatkan alam dengan bijaksana.

"Marilah kita memanfaatkan alam ini dengan cara-cara yang bijak, yang arif, dengan penuh perhitungan manfaat dan risikonya. Jangan sampai ternyata manfaat itu lebih kecil dibanding risikonya," pesan Muhadjir.

Risiko itu, lanjut Muhadjir, jangan hanya dihitung jangka pendek, tapi jangka panjangnya. Keuntungan juga begitu, jangan hanya dihitung jangka pendek tapi jangka panjangnya.

Baca juga : Buka IJEW 2021, Menteri Siti Bahas Kerja Sama Lingkungan Dan Pariwisata

"Jangan sampai ada yang mengambil keuntungan terlalu besar (dari lingkungan), sementara sebagian yang lain menanggung risiko terlalu besar," kata Muhadjir.

Ia mencatat, banjir besar yang menggenangi 11 Kabupaten dan Kota di Kalsel itu merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter dan menyebabkan 74.863 orang mengungsi, terdapat pula korban meninggal sebanyak 21 orang.

Sarana prasarana juga banyak yang rusak diakibatkan banjir, seperti jembatan putus, tanggul jebol, jalan trans kalimantan putus, dan banyak pula sekolah dan rumah ibadah yang rusak. 

Dalam kunjungannya, Menko PMK meninjau posko pengungsian warga di beberapa titik, yakni di BBPPKS Banjarbaru, Stadion Demang Lehman Banjarbaru, dan Puskesmas Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.

Kunjungannya di beberapa titik posko pengungsian itu dilakukan untuk mengecek pelayanan pada para pengungsi, seperti kelayakan tempat tinggal dan kecukupan logistik sandang serta pangan.

Baca juga : Ketahanan Pangan Kita Masih Rendah

Menko PMK juga menyerahkan bantuan secara simbolis dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi Kalsel. Bantuan tersebut berupa masker untuk dewasa dan anak-anak, perlengkapan sekolah dan buku bacaan untuk anak.

Kemudian, bantuan alat sanitasi, family kit (selimut, sarung, handuk, dan pembalut), serta bantuan logistik pangan dan alat keselamatan berupa tenda pengungsi, pelampung dan perahu darurat. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.