Dark/Light Mode

Menristek Bambang Ngarep Vaksin Merah Putih Dapat Izin Darurat Akhir 2021

Kamis, 28 Januari 2021 20:29 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. (Foto: Ist)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap vaksin Merah Putih yang tengah dikembangkan saat ini dapat emergency use authorization alias izin penggunaan darurat pada akhir 2021 atau awal 2022.

"Harapannya akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa mendapatkan emergency use authorization atau izin penggunaan darurat setelah melalui uji klinis tahap 1, 2, 3 dan sudah diproduksi dan akhirnya dipakai untuk vaksinasi," kata Menteri Bambang dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis (28/1).

Baca juga : Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Akhirnya Terbit

Bambang ingin bibit vaksin Merah Putih dapat diserahkan kepada pabrik vaksin, yakni PT Bio Farma pada Maret 2021. Sehingga PT Bio Farma dapat melanjutkan prosesnya menuju tahapan selanjutnya termasuk uji klinis.

Menurut Bambang, vaksin Merah Putih penting untuk menjaga kesinambungan dari terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di masa datang. Sebab, saat ini ada 270 juta penduduk Indonesia. Artinya butuh dua per tiga penduduk atau sekitar 180 juta orang yang mendapat vaksinasi Covid-19.

Baca juga : Menteri Basuki Anggarkan Rp 12 Triliun Untuk Padat Karya Tunai

Selain itu, untuk satu orang, diperlukan dua kali penyuntikan atau dua dosis vaksin. Artinya, butuh 360 juta dosis vaksin. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sementara ini pemerintah melakukan impor vaksin bersamaan dengan mengembangkan vaksin sendiri, yakni Merah Putih.

"Kemungkinan daya tahan tubuh yang ditimbulkan oleh vaksin dari berbagai perusahaan yang ada di berbagai belahan dunia, tidak akan bertahan selamanya di tubuh kita. Sehingga ada kemungkinan diperlukan vaksinasi ulang atau booster yang mungkin dilakukan. Apakah tahun depan atau dua tahun lagi dan pada waktu vaksinasi ulang maupun tahapan booster, kita harapkan di situlah vaksin Merah Putih memegang kendali," harapnya.

Baca juga : Atletico Madrid Vs Getafe, Los Rojiblancos Ngarep Teratas Di Akhir Tahun

Pengembangan vaksin Merah Putih, kata Bambang, juga penting untuk kemandirian bangsa terhadap vaksin. Dia juga mengundang dan mendorong perusahaan swasta lain berpartisipasi dalam industri pengembangan vaksin. "Sehingga memperkuat industri vaksin dan kapasitas produksi vaksin dalam negeri," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.