Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menaker: Lawan Calo Yang Ajak Kerja Ke Luar Negeri Tanpa Prosedur

Jumat, 19 Februari 2021 21:27 WIB
Menaker Ida Fauziyah/ Biro Humas Kemnaker
Menaker Ida Fauziyah/ Biro Humas Kemnaker

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengingatkan masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri mengikuti prosedur yang berlaku. 

Selain itu, Ida juga mengingatkan masyarakat tidak mudah percaya dengan bujuk rayu calo penempatan pekerja migran. 

"Kita harus berjuang keras melawan calo-calo yang mengajak masyarakat bekerja ke luar negeri tanpa prosedur," kata Ida saat mengunjungi Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (19/2). 

Ida juga mengimbau Pemerintah Daerah, khususnya yang masyarakatnya banyak bekerja ke luar negeri agar lebih peduli dengan isu tersebut. 

Baca juga : Kemenhub Perpanjang Penerapan Prokes Perjalanan Dalam Negeri dan Internasional

"Kewajiban kita mengedukasi masyarakat untuk bekerja ke luar negeri dalam kondisi yang siap, dengan kompetensi yang tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpikat dengan calo-calo," tegasnya.

Untuk meminimalkan masyarakat terbujuk rayu calo, kata Ida, Kementerian Ketenagakerjaan telah menghadirkan program Desmigratif di daerah kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Menurutnya, salah satu pilar utama Desmigratif adalah layanan informasi. 

"Desmigratif ini salah satu cara kita memberikan layanan bagi calon PMI dan keluarga PMI agar mereka bekerja dengan kesadaran penuh, kesiapan yang penuh, sehingga tidak ada persoalan ketika ditempatkan di luar negeri," jelas Ida.

Baca juga : Desk Relawan Pastikan Relawan Gempa Sulbar Aman Covid-19

Politisi PKB ini mengatakan, Desmigratif juga memiliki pilar koperasi desa dan pengembangan ekonomi desa. Melalui pilar ini, diharapkan para PMI purna memiliki simpanan modal dan kegiatan usaha di desanya sepulangnya bekerja dari luar negeri. 

Desmigratif juga memiliki pilar community parenting, yaitu pengasuhan anak PMI yang ditinggal bekerja di luar negeri oleh masyarakat desa setempat. 

"Sehingga menjadi tanggung jawab bersama agar pendidikan anak mereka tidak terbengkalai ketika orang tuanya harus bekerja ke luar negeri," jelasnya. 

Kemnaker telah membangun 402 Desmigratif di seluruh Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu daerah kantong PMI telah dibangun 24 Desmigratif. 

Baca juga : Pembatasan Masuk Indonesia Dari Luar Negeri Sudah Tepat

"Yang kita harapkan, setelah Desmigratif ini dibangun oleh kami, berikutnya ini menjadi tanggung jawab Pemerintah desa untuk mengelolanya," pungkas Ida. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.