Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Program vaksinasi Covid-19 diyakini akan mendorong upaya pemulihan ekonomi dan penguatan rantai nilai global (global value chain) di kawasan.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi bersama sembilan Menteri Ekonomi/Perdagangan Negara Anggota ASEAN lainnya dalam Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM Retreat) ke-27 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (2/3).
“Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani dampak pandemi dan mendorong kembali kegiatan perekonomian,” ujar Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3).
Baca juga : Dukung Pemulihan Ekonomi, BNI Pangkas Suku Bunga
Menurut Lutfi, upaya pemerintah memfokuskan perhatian pada testing, tracing dan treatment (3T), serta program vaksinasi akan meningkatkan kepercayaan dalam langkah pemulihan sektor ekonomi secara keseluruhan.
Beberapa hal strategis yang telah dilakukan Indonesia, di antaranya adalah membuka sektor-sektor produktif pendukung pemulihan ekonomi; mempercepat stimulus fiskal; dan meningkatkan sisi permintaan dan penawaran.
Kemudian menyusun kebijakan moneter yang mendukung pemulihan; serta digitalisasi perekonomian, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca juga : KPAI Apresiasi Presiden Cabut Kebijakan Miras
Menurut dia, Indonesia menyerukan perlunya kebijakan fasilitasi perdagangan. Di antaranya memberikan perhatian pada isu-isu yang terkait dengan penerapan kebijakan nontarif (non tariff measures) dan upaya-upaya lain untuk menjaga keterbukaan pasar. Tujuannya agar arus perdagangan, wisata, dan tenaga kerja perlahan kembali pulih pascapandemi Covid-19 .
Dalam pertemuan ini, para Menteri Ekonomi ASEAN juga menyepakati 5 dari 13 prioritas ekonomi ASEAN 2021. Yaitu adopsi Non Tariff Measure Cost Effectiveness Toolkit, peluncuran negosiasi ASEAN-Canada Free Trade Agreement, ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF), Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on E-Commerce 2021—2025, dan Framework for Circular Economy.
Penyusunan Post 2025 Vision for the ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati dalam Pertemuan KTT ASEAN ke-37 pada November 2020 juga menjadi perhatian para menteri.
Baca juga : Pemulihan Ekonomi Bakal Lebih Cepat
Lutfi mengatakan, saat ini merupakan momentum tepat untuk mendiskusikan Post Vision 2025 AEC dan Indonesia memandang perlunya sentralitas ASEAN dalam membangun daya tahan ekonomi regional dari kemungkinan krisis global di masa depan. “Di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital,” pungkas Lutfi.
Para Menteri juga membahas sejumlah hal terkait kerja sama ASEAN dengan mitranya. Antara lain terkait rencana review Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN dan India untuk mengatasi berbagai permasalahan implementasi di ASEAN dan India, serta perkembangan perundingan ASEAN-European Union Free Trade Agreement. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya