Dark/Light Mode

Menkeu : Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Utama Industri Baterai Mobil Listrik

Selasa, 16 Maret 2021 13:01 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Foto : Kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. (Foto : Kemenkeu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia bisa menjadi pemain utama di dunia dalam industri battery electric vehicle (BEV). Sebab, saat ini Indonesia memiliki cadangan sumber daya nikel terbesar di dunia sebagai bahan baku industri baterai dan pengembangan mobil listrik.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan Indonesia sudah dianggap sebagai pusatnya (nikel). Bahkan di beberapa artikel internasional, ini menggambarkan suatu sisi ketergantungan terhadap nikel yang meningkat.

Baca juga : Antam Siap Jadi Pemain Terdepan Bullion Bank

"Indonesia sebagai negara yang menghasilkan nikel dengan reserve dan produksi terbesar jelas merupakan negara yang sekarang menjadi pusat perhatian terhadap pembangunan dari battery electric vehicle,” ujar Menkeu, dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (16/03/2021).

Dijelaskan Sri Mulyani, Pemerintah Indonesia berkomitmen memanfaatkan tren teknologi yang diprediksi ke depannya akan semakin meningkat. Apalagi kesadaran terhadap lingkungan yang makin meningkat.

Baca juga : Maybank Indonesia Sabet Peringkat idAAA Dari Pefindo

"Terutama berubah dari bahan bakar fosil kemudian menjadi bahan bakar yang terbarukan atau disebut sebagai battery electric vehicle yang diperkirakan akan mendominasi keseluruhan kendaraan bermotor di seluruh dunia,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga berkomitmen secara global di bidang perubahan iklim dengan menurunkan jumlah emisi gas rumah kaca atau CO2.

Baca juga : Gandeng Pupuk Indonesia, Bank Mandiri Permudah Akses Modal Petani

Untuk itu, Pemerintah berupaya menurunkan emisi yang bersumber dari sektor transportasi dengan mendorong pengembangan sektor industri kendaraan bermotor berbasis listrik.

“Kita akan menurunkan 29 persen dari emisi CO2 kita dengan usaha sendiri atau kita akan menurunkan CO2 sebesar 41 persen pada 2030 apabila ada dukungan dan kolaborasi internasional. Kita akan membangun dan terus meningkatkan daya saing dari industri otomotif yang berbasis baterai,” tandasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.