Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jaga Stabilitas Harga Ayam, Ini Yang Dilakukan Kementan

Jumat, 19 Maret 2021 14:44 WIB
Peternakan ayam. (Foto: Ilustrasi)
Peternakan ayam. (Foto: Ilustrasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga harga ayam. Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Kementan Sugiono mengatakan, ada berbagai upaya yang telah dilakukan. Di antaranya yakni penerapan kebijakan cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS), serta penetapan jumlah impor grand parent stock (GPS) atau buyut bibit ayam harus diperketat dengan kriteria yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar kelebihan pasokan tidak terus menerus terjadi. "Kementan tengah meninjau ulang aturan pemberian impor GPS kepada pelaku usaha peternakan unggas. Agar izin impor yang diberikan kepada pelaku usaha harus transparan dan didasari dengan terpenuhinya kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/3).

Menurutnya, kriteria-kriteria izin impor tersebut di antaranya adalah kepemilikan terhadap Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan cold storage, kemampuan hilirisasi, banyaknya ekspor yang dilakukan, serta kepatuhan terhadap program pemerintah dan transparansi data, memiliki fasilitas kandang yang memadai, dan bermitra dengan peternak kecil.

Baca juga : Paguyuban Peternak Rakyat Kirim Nota Keberatan Ke Kementan

Sugiono menilai, kemitraan ini memiliki peran yang sangat besar andilnya terhadap daya tahan peternak kecil ditengah turbulensi pasar ayam hidup. Terutama pada saat terjadi oversupply dan masa krisis Covid-19 di mana harga ayam hidup sempat menyentuh angka dibawah Rp 10.000 per kg.

Selain itu, kata Sugiono, transparansi data menjadi kunci dalam keberhasilan mengatasi isu kelebihan pasokan yang seringkali terjadi. Dengan adanya data yang transparan, pengawasan dapat dilakukan bersama-sama oleh seluruh pihak di industri perunggasan.

"Transparansi data untuk pengurangan pasokan ayam sangat penting untuk diketahui publik, sehingga publik dapat menilai secara langsung perusahaan mana saja yang patuh atau tidak patuh dalam mengimplementasikan Surat Edaran," jelasnya.

Baca juga : Staf Ahli dan Ajudan Mensos Akan Bersaksi Dalam Sidang Lanjutan Bansos

Selain itu, lanjut Sugiono, sanksi yang tegas juga dapat diberikan kepada perusahaan pelanggar, dan hal ini dapat diawasi langsung oleh publik. Dengan keterbukaan informasi, akan membawa perubahan yang lebih baik bagi kelangsungan bisnis perunggasan nasional.

Seperti diketahui, sejak awal 2019, harga jual ayam hidup di tingkat peternak selalu dibawah Harga Pokok Produksi (HPP) akibat kelebihan pasokan. Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) tengah mengupayakan langkah stabilisasi pasokan dengan harapan harga ayam hidup di tingkat peternak membaik.

Data Kementan menyebutkan bahwa potensi produksi ayam hidup sejak Agustus-Desember 2020 tumbuh 8,01 persen dengan rataan tiap bulan sebanyak 259,4 juta ekor atau setara daging ayam sebanyak 304,3 ribu ton. Sementara, kebutuhannya sebanyak 137,7 juta ekor atau setara daging ayam sebanyak 161,5 ribu ton sehingga potensi surplus masih terlalu tinggi sebesar 88,44 persen rata-rata per bulan sebanyak 121,7 juta ekor atau setara daging ayam sebanyak 142,8 ribu ton.

Baca juga : AC Milan Jeblok, Hattrick CR7 Menangkan Juventus

Kondisi kelebihan pasokan ini perlu segera ditangani dengan tindakan tegas agar kondisi harga ayam yang fluktuatif tidak berlarut-larut. Saat ini, Kementan telah menerapkan dan terus memantau pengurangan DOC FS melalui Cutting HE, Penyesuaian Setting HE dan afkir dini PS.

Implementasi kebijakan menjadi fokus utama Ditjen PKH, dan terbukti sejak akhir tahun lalu harga live bird berangsur membaik bahkan stabil hingga hari ini. Terkait dengan implementasi kebijakan ini, pemerintah juga menyadari peran penting dan kolaborasi dari seluruh pelaku usaha perunggasan. Transaparansi data dari setiap pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan penerapan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.