Dark/Light Mode

Selalu Dikaitin Ke Kursi DKI-1

Gibran, Semoga Tak Besar Kepala

Jumat, 26 Maret 2021 07:05 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik dan pemuka agama, di Balaikota Surakarta, Kamis (25/3/2021). (Foto: Istimewa)
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik dan pemuka agama, di Balaikota Surakarta, Kamis (25/3/2021). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Jika Mas Gibran berniat maju, berpeluang besar menang. Karena memiliki elektabilitas yang bagus. Tentu PAN akan mendukung di Pilkada DKI 2024,” ucap Viva.

Lebih serius dari PKB, PAN bahkan sudah menyiapkan pasangan Gibran jika benar-benar ingin berkontestasi di DKI. Siapakah dia? Zita Anjani, kader PAN yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Viva optimis pasangan ini bisa merenggut suara masyarakat Ibu Kota.

Bagaimana tanggapan Gibran? Gibran kembali menegaskan, belum kepikiran mengadu nasib di Ibu Kota. Ia mengaku masih fokus menyelesaikan tugasnya menjadi Wali Kota Solo. “Saya nyelesain yang di Solo dulu. Urusan DKI nanti saja,” tegasnya.

Baca juga : Buka Toko Di Depok, Ketua Kadin DKI Harap Harga Daging Stabil

PDIP pun ikut mengomentari sikap Gibran yang ingin fokus di Solo. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Arif Wibowo mengatakan, Pilkada DKI masih jauh. Konsentrasi dan tanggung jawab Gibran adalah sebagai Wali Kota Solo.

Ia berpesan kepada Gibran untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya kepada masyarakat Solo. “Saran saya, tegak lurus saja, serta amanah terhadap tugas dan tanggungjawabnya sebagai Wali Kota Solo,” kata politisi kelahiran Madiun 52 tahun silam ini.

Lantas, bagaimana tanggapan pengamat politik? Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai, terlalu cepat bagi Gibran digiring ke DKI. Menurutnya, yang terpenting dilakukan Gibran saat ini adalah membuktikan kemampuan dan kinerja di Solo. Misalnya, meningkatkan pelayanan publik, tata kota, dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga : BRI Konsisten Sebagai The Best Primary Dealer

Qodari mengingatkan, Gibran untuk berhati-hati merespons isu ini. Sebab, tantangannya di Solo jauh lebih besar. Mengingat, masyarakat di sana pasti akan membandingkan dengan Jokowi yang dianggap berhasil membuat Solo jauh lebih baik. Artinya, PR anak lebih besar karena tolok ukur ayahnya sendiri.

“Konsen saja dulu ke Solo, jangan sampe mikir wakil segala macam, kejauhan,” imbuh Qodari.

Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurut dia, terlalu dini membicarakan Gibran untuk DKI-1. Selain karena belum teruji kepemimpinannya di Solo, di DKI juga sudah menunggu kompetitor yang lebih kuat dari Gibran.

Baca juga : Si Penangkal Corona Dikawal Ketat Di Darat, Laut Hingga Udara

Dedi berpesan agar Gibran tak besar kepala karena terus dikaitkan jadi orang nomor wahid di Jakarta. Lebih baik, ayah Jan Ethes ini berupaya meyakinkan pemilihnya, jika memang dirinya benar-benar punya kemampuan jadi pemimpin. Setelah sukses, baru kemudian bicara peluang di DKI.

Netizen yang mendengar isu ini juga heran. “Kocak banget. Yang Solo saja belum kelihatan hasilnya, sudah mau ke Jakarta,” sindir @nikndind. “Kasihan DKI dikasih jamet Solo. Kaya nggak ada orang cerdasan,” timpal @lurahgoodie. “Habis DKI, RI? Pas sekali, seperti dulu. Wkwkwk,” timpal @nhah92. “Sejarah itu akan berulang terus,” duga @jf_eko. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.