Dark/Light Mode

Kenali Dan Cegah Kanker Usus Besar

Minggu, 14 Februari 2021 21:39 WIB
Cegah kanker usus besar dengan deteksi dini kolonoskopi
Cegah kanker usus besar dengan deteksi dini kolonoskopi

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak orang abai terhadap deteksi dini pencegahan kanker. Padahal tiap tahun ada peringatan hari kanker sedunia, mestinya itu tidak saja seremoni.

Dr Harlinda Haroen mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada dan berusaha mencegah timbulnya sel kanker di tubuh. Termasuk deteksi kanker usus besar atau disebut kanker kolorektal.

Dokter tetap di Siloam Hospitals Manado ini mengatakan, kanker kolorektal dapat dideteksi sejak dini dengan kolonoskopi. Masyarakat disarankan jalani deteksi dini kolonoskopi setidaknya 10 tahun sekali.

Selain deteksi melakui kolonoskopi, turut disarankan setiap tahun melakukan pemeriksaan colok dubur, cek kadar CEA (pertanda tumor) dalam darah dan tes feses (kotoran tinja).

Baca juga : Walhi Dukung Perlindungan Menyeluruh Kawasan Meratus Kalsel

"Tujuannya untuk mendeteksi adanya polip sejak dini agar pertumbuhan sel abnormal bisa ditanggulangi sebelum menjadi kanker," ujar Harlinda dalam keterangannya, kemarin.

Mendeteksi adanya polip merupakan langkah utama, selain dapat mengenali gejala kanker usus besar.

Dalam webinar edukasi kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Manado dia mengatakan ketika polip sudah berubah ganas, biasanya muncul gejala yaitu berdarah saat buang air besar, diare dan sembelit tanpa sebab yang berlangsung lebih dari enam minggu.

Penderita juga merasakan buang air besar yang tidak tuntas. Penurunan berat badan dengan cepat tanpa sebab dan badan terasa lemah.

Baca juga : Kementan Kawal Kebijakan Pupuk Bersubsidi

Sekedar informasi, kanker usus besar menempati urutan ke tiga sebagai kasus kanker di Indonesia. Kanker kolorektal merupakan keganasan yang menyerang jaringan usus besar san rektum/bagian usus paling bawah sampai anus/dubur.

Walaupun sangat bisa di deteksi dini, namun disisi lainnya gaya hidup tidak sehat memiliki pengaruh dominan.

Untuk mencegah kanker usus besar dia mengatakan, penyebab kanker kolorektal ada yang bisa dikendalikan dan beberapa tidak bisa diubah karena melekat pada penderita.

Menurutnya, faktor risiko kanker usus besar yang tidak bisa diubah antara lain faktor usia di atas 50 tahun, punya riwayat polip, penyakit usus besar, dan faktor keturunan.

Baca juga : Huawei Resmikan Dua Gerai HES Terbaru

"Namun, ada juga faktor risiko yang bisa dikendalikan, yakni menjaga gaya hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang," sebut dia.

Disebutkan, pencegahan dapat dilakukan melalui diet seimbang, terutama bagi penderita diabetes dan membatasi konsumsi daging merah termasuk daging olahan dan berhenti merokok serta berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.