Dark/Light Mode

HUT Ke-17 Taruna Siaga Bencana

Mensos : Tagana Poduk Kearifan Lokal Yang Membanggakan

Rabu, 31 Maret 2021 14:24 WIB
Mensos Tri Rismaharini pada Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Tagana Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03). (Foto : Istimewa)
Mensos Tri Rismaharini pada Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Tagana Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03). (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengapresiasi peran dan pengabdian Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam membantu penanganan bencana. Mensos menyebut, Tagana adalah kekuatan berbasis masyarakat yang merupakan bentuk kearifan lokal yang terbukti tangguh dan berdedikasi.

Sebagai produk kearifan lokal, kata Mensos, Tagana membuktikan kehadirannya telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam penanganan bencana.

Mensos menyinggung peran Tagana dalam menekan jumlah korban jiwa, saat gempa melanda Aceh tahun 2004 silam. “Ya Tagana ini merupakan bentuk atau produk kearifan lokal. Pengabdian dan kontribusi Tagana sangat membanggakan. Di Simeuleu yang harusnya paling parah korban dilaporkan hanya 4 jiwa. Ini tidak lepas dari kuatnya peran kearifan lokal termsuk di dalamnya Tagana, " kata Mensos pada Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03).

Hadir mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnana, dan Sekretaris Dirjen Linjamsos Robben Rico. Hadir pula Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dalam kunjungan ke kawasan bencana, Mensos mendengar laporan bahwa, Tagana dari daerah lain biasa tergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana. “Mereka tanpa dipanggil sudah dengan inisiatif sendiri ikut membantu. Dirgahayu Tagana ke-17,” katanya.

Baca juga : Ke Gibran Banyak Pejabat Mendekat, Ke Solo Banyak Proyek Yang Merapat

"Jadi Tagana dari daerah sekitar biasa datang dan ikut membantu. Mereka bekerja tidak kenal lelah. Dari pagi sampai malam, " katanya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Tagana bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya termasuk dengan pilar-pilar sosial Kementerian Sosial. Ia mengucapkan terima kasih kepada Tagana. “Salam juga dari Bapak Presiden untuk Tagana,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Mensos menyatakan, peran Tagana tidak hanya pada saat bencana, namun juga sebelum penanganan bencana. Dalam hal ini, Tagana juga menyelenggarakan pelatihan antisipasi menghadapi bencana dengan melibatkan anak sekolah.

“Ini bagus ya. Sehingga nanti mereka sudah mulai terbiasa dan mengenal penanganan bencana sejak dini. Ini diharapkan bisa mengurangi risiko bencana,” katanya.

Mensos juga menegaskan, Tagana tidak hanya menangani bencana alam, namun juga bencana sosial yang sudah berjalam dalam beberapa kesempatan. “Kemensos menyelenggarakan program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Dengan tujuan sebagai upaya sosialisasi kesiapsiagaan kepada seluruh anak - anak, guru dan orangtua di sekolah,” katanya.

Baca juga : Sudahi Saling Sikut, Sekarang Waktunya Saling Menguatkan

TMS menggunakan metode pengenalan jenis bencana dan model pengurangan resiko bencana, Strategi kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana dan pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.

Mensos menyatakan, dalam penanganan bencana, Kemensos melakukan tugasnya dengan memberikan bantuan berupa permakanan dengan layanan dapur umum, pendirian tenda darurat dan layanan dukungan psikososial serta mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan santunan ahli waris korban yang meninggal dunia.

Dengan segala keterbatasan, Mensos menyadari sinergitas multi pihak dengan Kementerian/Lembaga terkait merupakan hal yang mutlak dilakukan sehingga pelayanan kepada korban bencana alam diharapkan dapat terlaksana secara cepat dan tepat.

“Saya harapkan kepada seluruh Kepala Dinas Sosial provinsi atau yang mewakili agar tidak saja ditingkat nasional sinergitas antar lembaga ini terjadi namun ditingkat daerah provinsi ataupun di kabupaten/kota sehingga benar-benar sinergitas ini mempunyai daya guna yang mampu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,” katanya.

Kegiatan puncak peringatan hari ulang tahun TAGANA ke 17 tahun 2021 dihadiri 582 orang dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan sejumlah kegiatan yakni Tagana Menjaga Alam.

Baca juga : Pengancam Pembunuhan Menko Polhukam Serahkan Diri Dan Minta Maaf

Kegiatan ini merupakan gerakan penanaman pohon mangrove dan tanaman keras lainnya sebanyak 2,7 Juta Pohon sebagai upaya pencegahan bencana di seluruh indonesia. Kemudian Fasilitasi dan Aktivasi Kawasan Siaga Bencana (KSB).

Kegiatan ini merupakan upaya risiko bencana berbasis masyarakat dengan cakupan kawasan yang memiliki potensi dan ancaman bencana yang sama. Acara lainnya adalah TMS, Bhakti Sosial, dan Perlombaan Kecakapan Tagana. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.