Dark/Light Mode

70 Tahun Hubungan Indonesia – Iran Yang Luar Biasa dan Membanggakan

Minggu, 13 Desember 2020 01:18 WIB
70 Tahun Hubungan Indonesia – Iran Yang Luar Biasa dan Membanggakan

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2020 ini bertepatan dengan 70 tahun hubungan resmi antara dua negara muslim besar di Asia, yaitu Indonesia dan Iran.

Meski jalinan hubungan antara keduanya ini kembali ke beberapa abad yang silam, akan tetapi relasi ini masih menyediakan ruang yang tepat untuk mengulas dan mengkaji kembali hubungan, terutama di bidang kebudayaan kedua bangsa.

Dalam sejarah hubungan bangsa Iran dengan bangsa lain, hubungan dengan penduduk Indonesia, terutama hubungan kultural, senantiasa memiliki signifikansi dan tempat tersendiri. Untuk mengenal dan memahami hal ini dengan baik, cukup kiranya sekilas kita menengok beberapa aspek historis dan kultural relasi keduanya.

Baca juga : 15 Warisan Budaya Indonesia Dipamerkan Di Jantung Belanda

Sejarah periode Islam di Indonesia (Nusantara) dan wilayah Melayu lainnya mengingatkan kita, bahwa kunjungan para penyebar Islam dan saudagar Iran, khususnya setelah terbentuknya kerajaan-kerajaan Islam di wilayah ini kerap terjadi. Mereka turut berperan menyebarkan Islam di wilayah ini.

Batu nisan milik Malik Ibrahim (wafat tahun 822 H) di pedesaan Gresik, makam Hussein Khair bin Amir Ali Astarabadi (wafat tahun 733 H), dan makam Hussein Farsi (wafat tahun 822 H) di wilayah Sumatera dan Jawa merupakan sebagian bukti historis yang membenarkan klaim di atas.

Ibnu Batutah yang pernah berkunjung ke Pulau Sumatera pada tahun 1345 – 1346 M menyebut kehadiran beberapa pejabat asal Iran bernama Behrouz, Kadi (Qadhi) Syarafuddin Amir Sayed Syirazi, Tajuddin Isfahani, dan lainnya. Raja Malaka yang berkuasa, Sultan Alauddin Syah dipengaruhi oleh para penasihat dan cendekiawan Iran.

Baca juga : Bawaslu BandungTemukan Politik Uang Di Masa Tenang

Hal ini menyebabkan budaya politik kerajaan beraroma Iran dan Islami di India, mampu menghadirkan tradisi yang menyenangkan bagi saudara-saudara muslim mereka di Indonesia dan negara-negara berbahasa Melayu di wilayah ini.

Sistem administrasi, gelar dan gaya pakaian, arsitektur istana dan taman para sultan muslim Iran, selain karakter tasawuf dan irfan Islam Iran, merupakan dua sisi dasar yang menarik dari budaya dan peradaban Islam Iran yang menjadi populer di istana bangsawan Aceh dan wilayah lain di Nusantara.

Sisi lain dari infiltrasi budaya Iran adalah pengaruh bahasa dan sastra Persia yang kental dalam budaya dan sastra Melayu. Bahasa Persia, selain transmisi langsungnya oleh para imigran Iran, juga tersebar luas melalui para saudagar dan imigran muslim India. Sampai-sampai pada batu nisan sebagian penduduk muslim Sumatera, terdapat gazal dan puisi dari penyair-penyair besar Iran seperti Sa’di.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.