Dark/Light Mode

Tinjau Korban Banjir Bandang Di Lembata, Jokowi Dicurhatin BBM Mahal

Jumat, 9 April 2021 14:14 WIB
Presiden Jokowi meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata, NTT, Jumat (9/4). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata, NTT, Jumat (9/4). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meninjau Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, yang merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir bandang akibat siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4).

“Saya, secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ucapnya.

Baca juga : Sabar Ya, Pak Jokowi Segera Datang

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengunjungi warga setempat yang kini tengah berada di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape. Menemui para pengungsi, dan ingin memastikan bahwa segala kebutuhan warga telah tercukupi.

Presiden juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.

Baca juga : Banjir Bandang Dan Tanah Longsor Di Adonara Tewaskan 50 Orang

“Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Tadi, ada masyarakat yang menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima masukannya,” tuturnya.

Dalam kunjungan ini, Jokowi juga telah berbicara dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur soal penanganan dan pemulihan pasca bencana di wilayah setempat.

Baca juga : Kunjungi Lokasi Banjir Bandang NTT, Doni Pastikan Semua Korban Dapat Pertolongan Segera

Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini nantinya akan direlokasi di mana proses pembangunannya akan segera dilakukan secepat-cepatnya. Selain itu, Presiden juga telah memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan.

“Sampai siang hari ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang. Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan. Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita. Tetapi tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.