Dark/Light Mode

Dibantu TNI, PUPR Bangun Enam Jembatan Di NTT Dan NTB

Senin, 19 April 2021 15:35 WIB
Proses pembangunan Jembatan Bailey di Desa Bolo-Rade, Bima, NTB, Minggu (18/4). (Tim PUPR)
Proses pembangunan Jembatan Bailey di Desa Bolo-Rade, Bima, NTB, Minggu (18/4). (Tim PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bekerjasama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun enam jembatan yang rusak pasca bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTT dan NTB.  Adapun jembatan di NTB,  yaitu Jembatan Woro sepanjang 7m, Jembatan Rade sepanjang 20m dan Jembatan Campa sepanjang 10m.

Baca juga : Mudik Lebaran 2021, Polri Bangun 333 Pos Penyekatan Di Jalur Utama Lampung-Bali

Sedangkan di NTT, yaitu Jembatan Waiburak sepanjang 14,5m, Jembatan  Riangmuko sepanjang 8,5m dan Jembatan Saisona sepanjang 8,5m.

“Sampai Minggu (18/4), total ada enam jembatan yang sudah dibangun di NTB dan NTT. Progres jembatan baru mulai 20 persen hingga 100 persen rampung,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati dikutip Senin (19/4).

Baca juga : Nih, Panduan Puasa Di Tengah Pandemi

Ia mengatakan, perbaikan jembatan ini menggunakan konsep Jembatan Bailey dan Jembatan Acrow Panel.  Jembatan Bailey merupakan jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel, sedangkan Jembatan Acrow Panel merupakan pengembangan dari Jembatan Bailey dengan daya dukung besar dan pemasangan yang praktis. 

Adapun, pemasangan enam jembatan sambil menunggu pembangunan jembatan permanen, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat.

Baca juga : Antisipasi Perubahan Iklim, KemenPUPR Bangun TPA Ramah Lingkungan di Malang

“Jembatan ini mampu menampung berat beban sebesar 10 ton serta  dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta mendukung konektivitas masyarakat,”jelasnya. 

Pemerintah juga berharap masyarakat untuk segera melaporkan kepada pemerintah daerah apabila ada informasi mengenai titik lokasi jembatan yang belum terdata. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.