Dark/Light Mode

BUMDes Bisa Kelola Program Kerja Sama Dan Kemitraan

Sabtu, 8 Mei 2021 22:20 WIB
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini. (Foto: Zoom)
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya oleh pihak pemerintah. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyebut upaya pemulihan bisa dimulai dari desa dengan kerja sama dunia usaha.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini mengajak pelaku industri swasta maupun BUMN untuk bersinergi memulihkan ekonomi dari desa.

"Kami berharap seperti arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa sinergi yang kuat bisa membangun desa. Membangun dari pinggiran untuk bisa melewati pandemi Covid-19 dengan selamat," ujar Harlina dalam acara Indonesia CSR Brand Equity Awards 2021, yang digelar The Iconomics dikutip, Sabtu (8/5).

Dia mengatakan di Indonesia ada sekitar 75 ribu desa. Sebagian besar masih butuh bantuan untuk pengembangan. "Menjadi tugas kita bersama untuk tetap mengembangkan dan menjaga perekonomian di pedesaan," imbuhnya.

Baca juga : Finlandia Tingkatkan Kerja Sama Dengan UMKM Aceh

Kemendes PDTT memiliki strategi pemulihan ekonomi di desa seperti revitalisasi badan usaha milik desa (BUMDes) melalui digitalisasi ekonomi desa dengan menggandeng e-commerce, membuat ketahanan pangan dan mendorong padat karya tunai desa atau PKTD.

"Desa sudah mengembangkan sistem registrasi online untuk BUMDes. Tercatat sampai saat ini sudah ada 41.847 BUMDes yang teregistrasi secara online," ungkap Harlina.

Menurutnya, pendataan ini sangat memudahkan seandainya nanti ada kerjasama dengan perusahaan swasta maupun BUMN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kementerian Desa juga melakukan peningkatan koordinasi dan kemitraan dengan pemerintah.

"Hasil pengembangan dari program kemitraan dari CSR yang sudah dilakukan akan dipantau. Bagaimana perkembangannya produknya," kata dia.

Baca juga : Maria Zulay, Pantang TampilSeksi Dan Seronok

Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro mengatakan, CSR memiliki peran yang penting. Sebab, selain mencari profit dan imbal hasil untuk para pemegang saham, perusahaan juga harus memiliki kebermanfaatan lainnya kepada masyarakat hingga lingkungan.

"Bagaimana pun keberadaan perusahaan akan melahirkan eksternalitas dari aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Oleh karena itu, perusahaan harus secara sukarela memberikan kompensasi kepada semua stakeholder," ujarnya.

CSR tidak hanya memberikan kebermanfaatan sosial hingga lingkungan, tapi juga akan memberikan dampak positif pada citra perusahaan.

Di tengah semakin banyaknya konsumen-konsumen yang memperhatikan nilai-nilai yang diusung oleh perusahaan, salah satunya yang tercermin dalam CSR, akan memberikan nilai istimewa bagi perusahaan.

Baca juga : Hari Buruh, Telkom Raih Penghargaan Dari Kemnaker

Perusahaan berlomba-lomba memberikan program-program CSR yang memiliki dampak besar kepada masyarakat dan lingkungannya. The Iconomics sangat mendukung berbagai inovasi dan terobosan-terobosan yang dilakukan oleh perusahaan untuk CSR.

"Melalui Indonesia CSR Brand Equity Awards 2021 kami mengapresiasi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berkontribusi dalam CSR," beber Bram.

Total ada 40 penerima penghargaan yang diberikan Iconomics. Mereka antara lain Bank BCA, Astra Agro Lestari, Prudential Life Assurance, PLN, PT Pertamina, Telkom, dan PTPN III. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.