Dark/Light Mode

Muhadjir: Antisipasi Arus Balik Lebaran Bukan Hanya di DKI

Minggu, 16 Mei 2021 17:30 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan, antisipasi arus balik tak hanya dilakukan di Jakarta. Beberapa pusat kota, termasuk masing-masing ibu kota provinsi, juga menjadi perhatian.

"Ibu kota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kita hitung termasuk ibukota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5).

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu mengakui, hal itu bukan sesuatu yang mudah. Meski begitu Muhadjir memastikan aparat akan berupaya maksimal. "Karena ini kan bicara tentang orang, mobilitas, susah untuk dipastikan," imbuhnya.

Baca juga : Siaga Arus Balik, Petugas HK Optimalkan Layanan Di Tol Trans Sumatera

Tetapi dia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Kementerian Perhubungan, aparat kepolisian, dan TNI dalam melakukan penyekatan dan penindakan ketika masyarakat hendak berangkat mudik.

"Saya kira ini sangat berharga untuk dijadikan dasar kita membijaksanai menyambut kedatangan mereka arus balik ini," puji Muhadjir.

Dia sendiri mengakui, kebijakan larangan mudik tidak sepenuhnya berhasil. Meski begitu, kebijakan itu dinilai sudah cukup efektif membatasi pergerakan orang yang hendak mudik.

Baca juga : Polda Lampung Gercep Antisipasi Arus Balik Dari Sumatera Ke Jawa

"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus," ucapnya.

Pemanfaatan data historis penanganan peniadaan mudik tahun lalu, pengetatan di jalur-jalur tikus, juga pengenalan modus operandi para pemudik nekat, disebut Muhadjir, berhasil diantisipasi.

Karena itu, tahun ini, jumlah pemudik hanya berkisar 1 juta orang. Berkurang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga : Antisipasi Covid-19, Menag Akan Takbiran Dan Shalat Id Di Rumah Saja

Pemerintah juga menyiapkan fasilitas tambahan seperti tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen. Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5.000 menjadi 100 ribu orang.

"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," tandas Muhadjir. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.