Dark/Light Mode

Banyak Yang Ngeyel Mudik

Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Selasa, 18 Mei 2021 20:32 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta kepala daerah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Pasalnya, ada 1,5 juta orang yang ngeyel mudik di tengah larangan mudik.

“Saya minta gubernur, bupati, wali kota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya seperti dikutip dari situs Setkab, Selasa (18/5).

Untuk diketahui, sebelum adanya kebijakan peniadaan mudik, sebesar 33 persen masyarakat menyatakan niat untuk mudik ke kampung halaman pada saat Lebaran. Sementara setelah dilakukan sosialisasi luas, angka tersebut turun menjadi 7 persen.

Baca juga : Insya Allah, Indonesia Tak Akan Seperti India

Angka tersebut mampu ditekan lebih jauh menjadi 1,1 persen melalui penegakan kebijakan peniadaan mudik di lapangan beberapa waktu lalu. Memang 1,1 persen kelihatannya kecil sekali, tetapi kalau dijumlah mencapai 1,5 juta. 

“Kita harus upayakan agar potensi peningkatan kasus aktif tidak terjadi sebesar tahun-tahun sebelumnya,” kata Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini juga mengatakan, terjadi peningkatan kasus penularan di 15 provinsi dalam kurun waktu belakangan ini, yakni di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Baca juga : Tinjau Bakauheni, Doni Monardo Antisipasi Lonjakan dan Transmisi Covid

Sementara itu, parameter pandemi juga dapat dilihat dari rasio keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR). Jokowi menargetkan, penanganan pandemi dilakukan dengan baik sehingga BOR di rumah-rumah sakit masing-masing daerah berada di bawah 50 persen.

Saat ini, BOR secara nasional telah berada di angka 29 persen yang menggambarkan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit kian menurun. Meski demikian, perlu diakui bahwa masih terdapat BOR yang cukup tinggi di beberapa daerah yang tentunya perlu diwaspadai oleh masing-masing kepala daerah.

“Ada beberapa provinsi yang masih di atas 50 persen. Ini tolong semua gubernur, bupati, dan wali kota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumatra Utara BOR-nya 56 persen, Kepulauan Riau BOR-nya 53 persen, Riau BOR-nya 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak artinya memang harus super hati-hati,” ucapnya.

Baca juga : Muhadjir: Larangan Mudik Belum Maksimal 100 Persen

Wisma Atlet di Kemayoran mencatat penurunan BOR. Padahal pada September 2020, BOR di Wisma Atlet diketahui pernah mencapai angka di atas 90 persen. “Tetapi sekarang, pagi tadi saya telepon, Wisma Atlet yang dulu sempat di atas 90 persen hari ini di angka 15,5 persen,” tandas Jokowi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.