Dark/Light Mode

Mantap! SKPT Biak Siap Ekspor Ikan Ke Jepang Dan China

Minggu, 23 Mei 2021 14:51 WIB
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meninjau Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak. (Foto: Ist)
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meninjau Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak bersiap untuk melakukan ekspor perdana ke Jepang dan China.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengungkapkan, rencananya produk yang akan diekspor ke Negeri Sakura ini meliputi tuna fresh whole, tuna loin fresh, kepiting, lobster, udang tiger frozen, ikan demersal, unagi dan kerapu sunu hidup.

"Ekspor perdana berupa multi products mengingat saat ini baru mulai terjadi musim timur yang diperkirakan berlangsung hingga bulan Agustus 2021," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (23/5).

Saat meninjau kesiapan ekspor dari SKPT Biak, Artati juga melihat langsung produk yang akan diekspor ke Negeri Tirai Bambu yakni ikan cakalang.

Baca juga : Jelang Gencatan Senjata, Hamas Siapkan Serangan Total

Dari kunjungan tersebut, dia juga mengecek langsung kesiapan fasilitas integerated cold storage (ICS) yang dibangun KKP di SKPT Biak. Tak hanya itu, Artati juga memeriksa pendampingan pemenuhan persyaratan dan persiapan sertifikasi Good Manufacturing Practice berupa Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang dilakukan jajarannya di Biak.

"Alhamdulillah, ini buah dari kerja keras berbagai pihak, kita melakukan pendampingan dan akan ada ekspor perdana dari Biak. Tentu ini kebanggaan bagi Papua, bagi Indonesia," ujarnya.

Untuk menjaga dan meningkatkan ekspor dari Biak di masa yang akan datang, Artati memastikan Ditjen PDSPKP telah menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang seperti pembangunan pabrik es kapasitas 20 ton melalui dana APBN tahun 2022.

Sejak 2017, Ditjen PDSPKP sebagai penanggung jawab SKPT Biak telah membangun sejumlah sarana dan prasarana meliputi ICS, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), 100 unit kapal 3 GT lengkap dengan alat tangkap, penyediaan sarana rantai dingin untuk nelayan berupa sarana cool box dan chest freezer. Seluruh sarana dan prasarana telah dimanfaatkan dengan baik.

Baca juga : Hingga April, Ekspor Ikan Kerapu Tembus 50 Ton

Selain itu, KKP melalui Ditjen PDSPKP juga melakukan pembangunan sumber daya manusia melalui edukasi seperti pelatihan dan bimbingan teknis kepada masyarakat perikanan berupa peningkatan kapasitas kelembagaan dari sebelumnya bersifat soliter, kemudian berkelompok dan saat ini telah bergabung dalam lembaga koperasi perikanan.

Kemudian, untuk meningkatkan kemampuan usahanya, sejumlah nelayan telah difasilitasi akses pembiayaan melalui kredit program (KUR) yang digunakan nelayan untuk pembelian kapal dan modal kerja melaut.

Dalam pengelolaan usahanya, nelayan penerima KUR telah bekerjasama dengan Koperasi Karper untuk menjual hasil tangkapan dan sekaligus pembayaran angsuran.

"Model ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi kredit macet," ucapnya.

Baca juga : Kementan Komitmen Tingkatkan Ekspor Sarang Burung Walet

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ekspor produk perikanan secara langsung dari Biak pada bulan Juli 2021. Di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono, KKP juga menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di tahun 2021. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.